Gilabola.com – Sergio Conceicao mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap performa AC Milan dalam babak pertama melawan Cagliari, yang dia sebut sebagai salah satu yang terburuk selama 13 tahun karier kepelatihannya.
Conceicao mengatakan bahwa dia merasa marah dengan hasil imbang 1-1 tersebut, terutama karena Milan tidak mampu menunjukkan kinerja sepak bola yang sesuai harapan.
Menggantikan Paulo Fonseca pada 30 Desember, Conceicao memulai kariernya di Milan dengan gemilang, memenangkan dua pertandingan awal melawan Juventus dan Inter Milan serta membawa pulang trofi Supercoppa Italiana dari Riyadh.
Namun, penampilan tim kembali menurun di Serie A, ditandai dengan hasil imbang yang mengecewakan melawan Cagliari, tim yang sedang berjuang menghindari degradasi.
Menurut Conceicao, skuadnya tidak menunjukkan semangat yang cukup dan tempo permainan terlalu lambat. Dia menyebutkan bahwa strategi bertahan Cagliari memang efektif, tetapi Milan seharusnya mampu menemukan celah yang sudah dipersiapkan dalam latihan.
Babak pertama yang buruk tersebut membuat Conceicao menilai bahwa timnya kurang cerdas dalam mengeksekusi rencana permainan. “Babak pertama mungkin merupakan yang terburuk yang pernah saya alami dalam 13 tahun menjadi pelatih,” ungkapnya.
Di babak kedua, Milan mencoba memperbaiki keadaan dengan melepaskan 25 tembakan ke arah gawang Cagliari. Namun, mereka gagal memanfaatkan peluang-peluang tersebut, sebagian besar karena penampilan gemilang kiper Cagliari, Elia Caprile.
Conceicao juga mengkritik taktik buang-buang waktu yang diperagakan par pemain Cagliari dan menyatakan bahwa wasit seharusnya menambahkan lebih banyak waktu tambahan.
Gol pembuka dicetak oleh Alvaro Morata, yang memanfaatkan bola pantul dari tembakan Christian Pulisic yang membentur tiang gawang. Namun, dalam waktu empat menit, Cagliari menyamakan kedudukan melalui Nadir Zortea, setelah kiper Milan, Mike Maignan, gagal mengamankan serangan balik lawan.
Situasi ini semakin menambah frustasi Conceicao, yang merasa bahwa timnya tidak bermain sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan sebelumnya.
Masalah lama Milan kembali muncul, seperti yang pernah terjadi saat mereka juga ditahan imbang 3-3 oleh Cagliari pada bulan November. Conceicao mengakui bahwa ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan performa tim, terutama dalam hal mentalitas dan fisik.
Juru taktik Portugal itu menegaskan bahwa tim perlu menunjukkan lebih banyak permainan melebar dan pergerakan untuk mendukung pemain seperti Rafael Leao dan Pulisic.
Conceicao juga menyentuh isu ketidakmampuan Milan dalam menyelesaikan serangan, yang dia nilai sebagai masalah besar musim ini. Menurutnya, para penyerang terlalu altruistik dan sering mencoba gerakan yang terlalu rumit. Dia menekankan bahwa sepak bola adalah olahraga yang sederhana dan seharusnya tidak dibuat terlalu sulit.
Selain itu, Conceicao juga memperkenalkan aturan baru di tempat latihan Milanello, seperti rutinitas yang ketat dan menginap di hotel sebelum pertandingan. Dia percaya bahwa ketertiban di luar lapangan akan membawa dampak positif pada permainan di lapangan.