Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi menyebut bahwa faktor konsentrasi menjadi penyebab utama kekalahan 3-1 timnya dari Lazio pada lanjutan laga Serie A di stadion Olympico Roma pada akhir pekan ini.
Juara bertahan Serie A, Inter Milan harus menelan kekalahan perdana mereka di Serie A pada hari Sabtu (16/10) setelah ditumbangkan Lazio dengan skor 3-1. Tim asuhan Simone Inzaghi sebenarnya sempat memetik keunggulan 1-0 terlebih dahulu tetapi kemudian dipaksa menyerah oleh aksi tim tuan rumah.
Mengomentari jalannya pertandingan, Inzaghi dalam wawancaranya dengan DAZN mengatakan bahwa timnya sebenarnya bermain baik pada awal pertandingan sehingga mampu meraih keunggulan satu gol. Namun, sang pelatih menyebut anak asuhnya membuat terlalu banyak kesalahan saat berusaha mencetak gol kedua sehingga akhirnya memberikan lawan kesempatan bangkit setelah Lazio mampu menyamakan kedudukan.
Akan tetapi, situasi paling kontroversial terjadi saat I Biancocelesti mencetak gol kedua ketika ada pemain Inter, yaitu Federico Di Marco mengalami cedera. Inzaghi tidak mempermasalahkan situasi tersebut meskipun menganggapnya sebagai situasi aneh tetapi bagi sang pelatih anak asuhnya kehilangan fokus mereka pada saat itu sehingga akhirnya tidak memiliki konsentrasi yang tepat pada gol ketiga yang dicetak oleh Lazio.
Menurut Inzaghi, anak asuhnya seharusnya tetap berusaha bermain karena keputusan menghentikan laga saat ada pemain yang cedera sepenuhnya berada di tangan wasit. Sang taktisi tidak menyukai apa yang dilakukan oleh para pemainnya karena pada akhirnya itu justu membuat mereka benar-benar kehilangan fokus sehingga harus menelan kekalahan di akhir laga.
Lebih lanjut sang pelatih dengan tegas terus menolak anggapan gol kedua Lazio merupakan sebuah kontroversi, menurutnya yang menjadi masalah adalah bahwa anak asuhnya seharuhnya mampu menyudahi laga saat sedang di atas angin. Jika membiarkan lawan melakukan comeback, apapun bisa terjadi dalam sebuah pertandingan dan itulah yang terjadi pada pertandingan tersebut.
Inzaghi yang pernah lima tahun menangani Lazio juga mengakui bahwa partai tersebut sangat menguras emosi bagi dirinya. Namun, dia senang dengan sambutan hangat dari para penggemar I Biancocelesti kepadanya dan dia juga mengucapkan rasa terima kasihnya.