Site icon Gilabola.com

Suasana Suram dan Teriakan Marah Fans Warnai Kegagalan Lazio Lolos ke Sepak Bola Eropa

Marco Baroni berteriak kepada para pemain Lazio

Gilabola.com – Harapan tinggi sempat menyelimuti Stadio Olimpico menjelang pertandingan terakhir musim ini, namun yang terjadi justru meninggalkan luka mendalam bagi para penggemar sepak bola Lazio.

Tim ibu kota itu, yang masih berada di posisi keenam jelang laga penutup Serie A, secara mengejutkan harus menerima kekalahan 0-1 di kandang sendiri dari Lecce, yang bahkan bermain dengan 10 orang sepanjang babak kedua.

Kekalahan tersebut membuat Lazio kehilangan tiket ke kompetisi Eropa musim depan. Fiorentina yang menang 3-2 atas Udinese berhasil menyalip posisi mereka karena unggul dalam catatan pertemuan langsung.

Hal ini membuat Lazio hanya finis di peringkat ketujuh, di luar zona yang memberi akses ke turnamen UEFA, padahal mereka sebelumnya bahkan punya peluang untuk lolos ke Liga Champions.

Suasana di dalam stadion berubah menjadi penuh ketegangan setelah peluit panjang dibunyikan. Para pemain tidak hanya gagal memberi kemenangan, tetapi juga harus menerima cemoohan dari para pendukung yang marah.

Sebagian besar pemain diminta untuk meninggalkan lapangan, tanpa melakukan penghormatan seperti biasa di bawah Curva Nord. Namun, dua pemain senior, Mattia Zaccagni dan Pedro, tetap bertahan di lapangan, yang justru membuat mereka menerima kritik tajam dari kelompok ultras.

Performa Menurun dan Masa Depan Baroni yang Tidak Pasti

Pelatih Marco Baroni terlihat terpukul saat berbicara kepada media. Dia menyampaikan bahwa dirinya merasa sangat malu atas hasil tersebut. Menurutnya, para fans dan tim tidak pantas mengakhiri musim dengan cara seperti ini.

Juru taktik berusia 61 tahun itu juga mengaku telah memperingatkan sebelumnya bahwa citra terakhir sebuah tim akan menjadi kenangan yang paling membekas.

Baroni menambahkan bahwa dia melihat beberapa pemain seolah sudah memikirkan liburan mereka setelah laga ini selesai. Dia menyayangkan hal tersebut, mengingat tim ini sebenarnya sudah berkembang selama musim berjalan dan sudah menemukan identitas permainan mereka. Namun, beberapa pertandingan terakhir, menurutnya, telah menghancurkan semua pencapaian itu.

Dalam kesempatan yang sama, dia menyatakan bahwa dirinya tidak ingin terdengar seperti mencari-cari alasan. Dia menyebut bahwa Lazio sempat mengumpulkan 42 poin hanya dalam paruh pertama musim, sesuatu yang menunjukkan bahwa mereka sempat berada di jalur yang baik.

Ketika ditanya soal kebutuhan untuk memperkuat tim atau potensi kehilangan pemain penting, Baroni menjelaskan bahwa penampilan mereka di babak pertama sangat mengecewakan dan banyak kesalahan yang justru berkontribusi pada terciptanya gol lawan.

Dia menegaskan bahwa saat ini dirinya hanya merasakan sakit hati atas kekalahan tersebut. Namun, dia juga menyebut akan ada waktunya untuk bertemu dengan manajemen klub guna melakukan evaluasi secara menyeluruh.

Catatan lainnya, Lazio belum mencatatkan kemenangan kandang sejak tanggal 9 Februari, sesuatu yang tentu menjadi catatan penting bagi mereka. Kini, nasib Baroni di klub itu juga mulai dipertanyakan, meski belum ada keputusan resmi.

Exit mobile version