Gilabola.com – Thiago Motta memberikan pandangannya terkait kekalahan Juventus dari Napoli, yang disebutnya dipengaruhi oleh kelelahan dan jadwal pertandingan yang padat. Menurutnya, Juventus tidak memiliki kesempatan untuk mempersiapkan pertandingan secara optimal seperti yang dilakukan Napoli.
Pada pertandingan tersebut, Juventus sempat unggul lebih dulu di babak pertama berkat gol dari debutan Kolo Muani. Pemain yang baru tampil untuk pertama kalinya di sepak bola Italia itu hanya membutuhkan enam sentuhan untuk mencetak gol.
Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama. Napoli membalikkan keadaan di babak kedua melalui sundulan Andre Frank Zambo Anguissa dan penalti dari Romelu Lukaku. Kekalahan ini membuat Juventus kehilangan 17 poin dari situasi unggul di Serie A musim ini.
Motta menyampaikan kekecewaannya terhadap hasil ini. Dia mengatakan bahwa timnya bermain baik di babak pertama dan mampu menyulitkan Napoli, sebuah tim yang memimpin klasemen Serie A bukan tanpa alasan.
Napoli, tambahnya, memiliki pelatih hebat dan cukup waktu untuk mempersiapkan diri hanya untuk satu pertandingan dalam seminggu mengingat mereka absen dari sepak bola Eropa musim ini.
Di sisi lain, Juventus harus menghadapi jadwal yang padat karena berkompetisi di Liga Champions. Hal ini, menurut Motta, berdampak pada penurunan performa tim di babak kedua.
Juru taktik berusia 42 tahun itu menegaskan bahwa kondisi tersebut membuat Juventus kesulitan mengulangi permainan apik yang mereka tampilkan di babak pertama.
Motta juga mencatat bahwa Juventus belum pernah menang di markas Napoli sejak 2019. Dia menganggap Stadio Diego Armando Maradona sebagai tempat yang sangat sulit bagi timnya, mengingat kekalahan keenam berturut-turut mereka di stadion tersebut.
Ketika ditanya apakah kekalahan ini dapat menjadi peringatan bagi Juventus, Motta menjelaskan bahwa timnya telah menunjukkan reaksi positif dalam situasi lain. Namun, dia merasa kecewa karena Juventus tidak mampu melakukan hal yang sama dalam pertandingan kali ini.
Dia juga mengakui bahwa laga tengah pekan di Liga Champions melawan Club Brugge, yang berakhir imbang tanpa gol, turut memengaruhi kebugaran para pemain.
Motta mengatakan, timnya tampil solid di babak pertama dengan permainan sepak bola yang baik dan penguasaan bola yang mengganggu Napoli. Namun, dia menyoroti bahwa kelelahan membuat Juventus kehilangan kualitas permainan di babak kedua.
Motta menjelaskan bahwa rencana Juventus sebenarnya adalah menekan dan bertahan dengan baik di babak kedua. Namun, rencana itu tidak berjalan sesuai harapan karena Napoli memanfaatkan kondisi fisik yang lebih bugar untuk memenangkan duel-duel penting.
Keputusan Motta untuk memainkan Kolo Muani sejak awal terbukti tepat, mengingat gol yang dicetak pemain tersebut. Namun, muncul pertanyaan terkait keputusannya yang hanya memasukkan Dusan Vlahovic pada sembilan menit terakhir. Padahal, pergantian pemain ketiga Juventus dilakukan saat situasi pertandingan masih bisa berubah.