Site icon Gilabola.com

Thuram Tentang Kekalahan Inter di Final Liga Champions: Itu Bukan Kesempatan Terakhir!

Marcus Thuram mengontrol bola di laga Monterrey v Internazionale Milano

Gilabola.com – Marcus Thuram berbicara dari Seattle dengan nada tenang meski timnya baru saja menelan kekalahan berat di final Liga Champions. Saat ditanya soal laga tersebut, Thuram menyebut bahwa semua orang sudah melihat kenyataan di lapangan.

Dia mengenang bagaimana mereka menghadapi tim terbaik dunia dan segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana untuk Inter Milan. Dia menilai hasil 5-0 melawan Paris Saint-Germain adalah cerminan tepat dari jalannya pertandingan.

Bagi Thuram, kekalahan tersebut bukan alasan untuk menghapus semua pencapaian Inter musim ini. Dia mengingatkan bahwa mereka pernah unggul 2-0 atas Milan di final Piala Super Italia di Arab Saudi.

Selain itu mereka juga bersaing ketat dengan Napoli di Serie A hingga akhir, serta tampil impresif di Liga Champions dengan menahan Manchester City, mengalahkan Arsenal, menyingkirkan Bayern Munchen, dan bermain dramatis melawan Barcelona di semifinal.

Thuram mengatakan bahwa satu pertandingan saja, bahkan final, tidak bisa merangkum seluruh musim mereka. Dia menilai perjalanan mereka sebagai tim sangat penting, dan musim ini adalah pengalaman yang membuat mereka tumbuh.

Dalam sepak bola, kata Thuram, tidak semestinya semua dinilai hanya dari hasil akhir. Dia bahkan mengutip pandangan Giannis Antetokounmpo yang pernah mempertanyakan apakah tahun-tahun Michael Jordan tanpa gelar bisa dianggap sebagai kegagalan.

Dengan menyinggung hal tersebut, Thuram menegaskan bahwa turnamen adalah tentang proses dan perjalanan. Dia pribadi menyatakan bahwa dia akan selalu bersedia menjalani musim seperti ini, karena perjalanan menuju final selalu layak dikenang, meski hasil akhirnya menyakitkan.

Era Baru di Inter Tapi Semangat Lama Tetap Terjaga

Setelah musim berakhir, banyak pihak mengira bahwa ini adalah akhir dari tim yang sudah menua. Namun Inter ternyata belum menyerah. Pemilik klub, Oaktree, meminta Presiden Giuseppe Marotta untuk meremajakan skuad.

Beberapa pemain muda telah dipanggil kembali, termasuk Luis Henrique dan Petar Sucic, serta lulusan akademi seperti Esposito bersaudara dan Valentin Carboni, yang bahkan mencetak gol kemenangan atas Urawa Red Diamonds di Piala Dunia Antar Klub.

Selain itu, pergantian pelatih juga menjadi sinyal perubahan. Cristian Chivu menggantikan Simone Inzaghi setelah menyelamatkan Parma dari degradasi.

Chivu bukan sosok asing di Inter; dia adalah bagian dari skuad treble 2010 dan sebelumnya menangani sektor muda klub. Thuram menyebut bahwa Chivu membawa DNA klub dalam dirinya, dan ini memberi harapan bahwa era baru akan tetap menjaga semangat kompetitif Inter.

Soal final Liga Champions, Thuram menyatakan bahwa itu bukanlah kesempatan terakhir. Menurutnya, sebagian besar pemain yang tampil di laga tersebut masih terikat kontrak dengan klub, termasuk dirinya.

Dia mengakui mereka sedih karena kalah, terutama dengan cara yang menyakitkan, tetapi melihatnya sebagai kesempatan yang terlewat—bukan akhir segalanya.

Exit mobile version