Transfer Randal Kolo Muani Buntu, Juventus dan Newcastle Sama-Sama Ngotot!

Gilabola.com – Newcastle United dan Juventus sama-sama mengejar tanda tangan Randal Kolo Muani, namun transfer sang striker masih menemui jalan buntu karena perbedaan nilai dan syarat pembelian yang diminta Paris Saint-Germain.

Juventus Ajukan Tawaran Pinjaman dengan Kewajiban Membeli

Kolo Muani menghabiskan paruh kedua musim lalu bersama Juventus sebagai pemain pinjaman dan tampil cukup meyakinkan, sehingga Si Nyonya Tua ingin memperpanjang masa tinggalnya.

Tuttosport melaporkan bahwa Juve mengajukan skema pinjaman dengan kewajiban membeli apabila berhasil lolos ke Liga Champions. Total paket transfer yang disiapkan klub Turin tersebut diperkirakan mencapai €45 juta, termasuk biaya pinjaman.

Namun, PSG menolak skema tersebut karena mereka hanya akan menyetujui kewajiban membeli jika harganya dipatok €70 juta. Ketidaksepakatan ini membuat negosiasi terhenti sementara.

Newcastle dan Klub Saudi Ikut Masuk dalam Perburuan

Sebelumnya, Foot Mercato pada 19 Juli mengungkapkan Newcastle siap bergerak untuk mendapatkan Kolo Muani.

Beberapa hari kemudian, Corriere dello Sport juga melaporkan The Magpies telah membuka pembicaraan dengan PSG. Ketertarikan Newcastle kembali disorot Tuttosport pada Agustus, di tengah kebuntuan negosiasi Juve dengan klub Prancis tersebut.

Selain Newcastle, sebuah klub asal Arab Saudi juga dilaporkan ikut mencoba mendekati sang striker. Namun, menurut laporan, Kolo Muani hanya ingin kembali ke Juventus sehingga ia rela menolak tawaran bernilai besar dari Premier League maupun Timur Tengah.

Transfer Masih Terbuka Menjelang Akhir Bursa

Kondisi ini membuat transfer masih belum pasti. PSG bersikeras dengan harga yang lebih tinggi, sementara Juventus ingin syarat yang lebih fleksibel.

Meski begitu, sang pemain yakin kedua klub akan menemukan titik temu sebelum bursa transfer ditutup.

Situasi rumit yang dihadapi Juve juga membuka peluang bagi Newcastle untuk masuk kembali di menit-menit akhir jika negosiasi Juventus benar-benar gagal.

IKLAN