Gila Bola – Inilah penjelasan mengapa Juventus merosot ke papan tengah, terkena pemotongan 15 poin oleh pihak berwenang di Liga Italia, dengan dugaan kuat terkait penggelembungan nilai transfer pemain.
Sebenarnya bukan hanya pemotongan poin yang diderita oleh Juventus, yang menyebabkan mereka kini merosot ke papan tengah Liga Italia dan hampir pasti tidak akan bisa lolos ke Liga Champions musim depan.
Direksi Juventus yang mengundurkan diri ramai-ramai pada bulan November 2022 juga terkena hukuman dilarang terlibat dalam aktifitas sepak bola. Jumlah hukuman skorsing berbeda-beda, dengan terberat diterima oleh Fabio Paratici.
Apa Alasan Juventus Dihukum?
Sebuah komisi penyelidikan di Serie A menemukan Juventus bersalah melanggar ketentuan keuangan. Jadi, klub melakukan rekayasa keuangan yang menyelamatkan klub jutaan Euro dalam gaji pemain dan anggaran transfer.
Pihak penuntut mempermasalahkan sejumlah penyimpangan, termasuk pertukaran pemain terkenal yang melibatkan Barcelona, kedatangan Arthur Melo ke Juventus dan mengirim Miralem Pjanic ke Barcelona.
Klub raksasa berbasis di Turin itu juga menjadi sorotan karena mengklaim telah menghemat sekitar 1,4 Trilyun rupiah gaji pemain selama tahun 2020.
Di Manakah Posisi Juventus Usai Dihukum?
Kini pasukan Massimiliano Allegri menemukan mereka di urutan 10 klasemen sementara Liga Italia dengan koleksi nilai 22, sama nilai dengan Bologna dan Empoli, serta satu poin dan satu posisi di bawah Fiorentina.
- Posisi 7 Udinese, 25 poin
- Posisi 8 Torino, 23
- Posisi 9 Fiorentina, 23
- Posisi 10 Juventus, 22
- Posisi 11 Bologna, 22
- Posisi 12 Empoli, 22
Apa Hukuman Lain yang Diterima Juventus?
Deretan para petinggi klub, yang dianggap bertanggung jawab untuk urusan rekayasa keuangan ini, diskorsing selama beberapa bulan, bergantung pada peran mereka masing-masing.
Hukuman 30 bulan untuk Fabio Paratici, 24 bulan untuk Andrea Agnelli dan Maurizio Arrivabene, 16 bulan untuk Federico Cherubini, delapan bulan untuk Pavel Nedved, Paolo Garimberti, Enrico Vellano, Assia Venier, Caitlin Hughes, Daniela Marilungo dan Francesco Roncaglio.
Mereka semua dianggap ikut bertanggung jawab mengetahui dan tidak berusaha mencegah rekayasa keuangan menggelembungkan nilai transfer demi memoles laporan keuangan Juventus.