Bayer Leverkusen tampil menakjubkan di awal kompetisi Bundesliga 2023/2024, dan saat ini masih menguasai puncak klasemen Liga Jerman usai bermain imbang 2-2 melawan Bayern Munchen di laga pekan keempat.
Tim asuhan Xabi Alonso ini telah memenangkan tiga pertandingan awal mereka dan satu hasil imbang dari laga tadi malam di Allianz Arena, dengan Rata-rata mencetak 3,25 gol per pertandingan dan total 13 gol dengan kebobolan hanya 5 gol sejauh ini!
Mereka tampil menarik dengan gaya bermain yang penuh energi, menyerang, dan kerjasama antar pemain yang baik.
Berikut adalah analisa taktik performa Bayer Leverkusen di awal musim 2023/2024.
Xabi Alonso memulai musim ini dengan mengandalkan formasi 3-4-2-1 yang terbukti handal pada musim sebelumnya. Dan timnya kini telah diperkuat dengan pemain-pemain yang mampu menguasai bola dengan baik, yang memungkinkan permainan yang lebih mengalir dalam gaya menekan dan penguasaan bola.
Pemain seperti Moussa Diaby dan Mitchell Bakker memberikan keuntungan penting bagi tim dalam proses transisi yang cepat, dan pemain-pemain pengganti mereka juga handal dalam penguasaan bola tak hanya kekuatan dan kecepatan.
Meskipun Leverkusen tetap memiliki kemampuan untuk melakukan serangan cepat yang mematikan, namun pemain seperti Jonas Hofmann, Granit Xhaka, dan Álex Grimaldo menunjukkan jelas ke arah mana Xabi ingin membawa timnya.
Di lini belakang, Lukáš Hrádecký sebagai kapten tim tampil dalam performa yang baik pada awal musim ini, menguasai kotak penalti dan menjaga pertahanan dengan baik.
Tiga pemain belakang tersebut telah menjadi pilihan utama Xabi, dan masih ada Piero Hincapié yang akan kembali bermain di masa mendatang.
Edmond Tapsoba mungkin adalah salah satu yang paling mencuri perhatian saat ini, terutama sebagai pemain kunci dalam membangun serangan tim.
Hanya Granit Xhaka di depannya yang lebih banyak terlibat dalam membangun serangan dari belakang, berperan sebagai pemain yang menggerakkan bola dari lini tengah.
Pasangan Tapsoba di lini belakang adalah Odilon Kossonou dan wakil kapten tim Jonathan Tah, yang selalu dianggap sebagai pemain belakang yang terbaik untuk tim manapun.
Mereka membentuk pertahanan yang kokoh, yang kemudian dapat menambah kelebihan di sayap dengan kehadiran Jeremie Frimpong dan Alejandro Grimaldo.
Frimpong bermain seperti seorang penyerang sayap kanan, dan sangat penting untuk taktik Leverkusen saat melakukan transisi dari bertahan ke serangan.
Grimaldo juga bertanggung jawab untuk menjaga lebar di sisi lain lapangan, dan menambahkan presisi dalam menguasai bola bagi Leverkusen.
Rekan setim Xhaka di lini tengah adalah Exequeil Palacios, pemain berusia 24 tahun yang menggabungkan kemampuan bertahan dan kecerdasan dalam menguasai bola.
Di depan mereka adalah Florian Wirtz, yang berperan seperti seorang gelandang serang, memungkinkan Victor Boniface untuk bergerak ke ruang di sisi kiri lapangan.
Jonas Hofmann bermain di ruang di sisi kanan, dan Frimpong berada di sayap kanan, sehingga setiap pemain berusaha menjaga jarak yang dekat untuk menguasai bola.
Dari daftar nama-nama ini, Anda dapat melihat betapa kuatnya skuad yang telah dibangun oleh Xabi Alonso dalam waktu kurang dari dua musim bersama Bayer Leverkusen.
Kedatangan Xhaka mungkin adalah yang paling berpengaruh yang pernah didatangkan oleh Leverkusen dalam beberapa tahun, dan Boniface sudah menunjukkan potensi untuk dijual dengan harga rekor di masa depan.
Mereka juga memiliki Patrik Schick untuk mesin gol mereka, serta pemain muda seperti Adam Hlozek dan Nathan Tella yang bisa memberikan dampak dari bangku cadangan.
Ini bukan hanya tim yang ambisius dan prestisius, tetapi juga tim yang penuh semangat dan tekad. Bayer Leverkusen pasti akan menjadi tim yang menyenangkan untuk ditonton musim ini, terutama dengan gaya bermain menekan dan menguasai bola mereka.