Harry Kane Akhiri 2025 Dengan Perasaan Puas Usai Akhiri Kutukan Trofi di Bayern Munchen

Gilabola.comHarry Kane menutup tahun 2025 dengan perasaan puas setelah akhirnya meraih trofi pertama dalam kariernya bersama Bayern Munchen, yang tampil dominan di Bundesliga.

Bayern unggul jauh di puncak klasemen, mencatat keunggulan sembilan poin, performa gol luar biasa, serta tetap kompetitif di Eropa meski sempat diterpa cedera pemain kunci.

Bayern Munchen memastikan posisi teratas liga usai kemenangan meyakinkan 4-0 atas Heidenheim pada laga terakhir tahun ini. Hasil tersebut menegaskan konsistensi tim asuhan Vincent Kompany yang kembali mengendalikan Bundesliga setelah sempat tergeser singkat oleh Bayer Leverkusen.

Gelar liga yang diamankan pada Mei lalu menjadi momen penting bagi Harry Kane. Striker asal Inggris tersebut akhirnya menghapus narasi panjang tentang karier tanpa trofi yang selama ini melekat pada dirinya.

Kane menilai tahun 2025 sebagai periode yang sangat istimewa dalam perjalanan profesionalnya. Dia memandang keberhasilan menjuarai liga bersama Bayern sebagai pencapaian emosional sekaligus profesional yang sulit dilupakan.

Menurut penilaiannya, sejak meraih gelar Bundesliga, Bayern mulai membangun kekuatan mental yang solid. Dia menekankan bahwa turnamen seperti Piala Dunia Antarklub turut memperkuat ikatan tim dan energi kolektif yang sulit dipatahkan lawan.

Dominasi Bayern sepanjang 2025 tercermin dari catatan hampir sempurna melawan sesama klub Jerman. Tim hanya sekali kalah, yakni saat tumbang 2-3 dari Bochum pada Maret, sebuah hasil yang menjadi pengecualian langka.

Statistik gol Bayern juga sangat mencolok. Setelah 15 pertandingan Bundesliga, selisih gol mereka mencapai +44, angka yang melampaui semua klub di lima liga top Eropa pada periode yang sama.

Konsistensi Bayern dan Peran Kane

Kontribusi individu turut menopang performa kolektif Bayern. Kane telah mencetak 30 gol di semua kompetisi musim ini, memperlihatkan ketajaman yang konsisten sejak bergabung dari Tottenham Hotspur.

Selain Kane, Luis Díaz juga memberi dampak besar setelah direkrut dengan nilai transfer tinggi. Winger asal Kolombia itu tampil produktif dan cepat beradaptasi dengan gaya bermain Bayern.

Kemunculan pemain muda Lennart Karl menjadi kejutan menyenangkan. Pemain berusia 17 tahun tersebut mampu mengisi celah yang ditinggalkan sejumlah pemain inti yang harus menepi akibat cedera panjang.

Absennya Jamal Musiala, Alphonso Davies, dan Dayot Upamecano tidak menggoyahkan stabilitas tim. Bayern justru memulai musim 2025-26 dengan torehan 16 kemenangan beruntun di semua ajang.

Meski demikian, standar Bayern tidak berhenti pada dominasi domestik. Klub ini masih dihadapkan pada tuntutan besar untuk membuktikan konsistensi di kompetisi Eropa dan Piala Jerman.

Kegagalan mencapai semifinal Liga Champions musim lalu setelah disingkirkan Inter Milan menjadi catatan penting. Kekalahan dari Paris Saint-Germain di Piala Dunia Antarklub juga menjadi pukulan, terlebih karena terjadi di tengah cedera serius Musiala.

Di Liga Champions musim ini, Bayern masih menunjukkan daya saing dengan berada di posisi kedua fase liga. Kemenangan dengan sepuluh pemain melawan PSG mendapat apresiasi, meski kekalahan 1-3 dari Arsenal mengingatkan bahwa pekerjaan rumah masih banyak.

Pendapat Kami:

Bayern Munchen memang tampak terlalu kuat untuk Bundesliga, dan gelar Kane menjadi simbol keberhasilan proyek Kompany sejauh ini. Namun ukuran kesuksesan sejati Bayern tetap berada di Eropa, sehingga dominasi domestik tanpa prestasi besar di Liga Champions berpotensi kembali dianggap belum cukup bagi klub sebesar Bayern.