Gilabola.com – Harry Kane kembali jadi pusat perhatian jelang keputusan besar yang bisa mengguncang Bayern Munchen, Tottenham, dan bahkan raksasa LaLiga Barcelona.
Sang striker Inggris membuka peluang memicu klausul keluar senilai €65 juta (sekitar Rp1,14 triliun) sebelum batas waktu 31 Januari, dan peluang reuni sensasional di London Utara membuat Spurs penuh harap.
Godaan Camp Nou dan Duel dengan Barcelona
Di usia 32 tahun, Kane telah membukukan 107 gol dari 111 pertandingan bersama Bayern. Namun ketertarikan Barcelona yang tengah merancang era setelah Robert Lewandowski membuat situasinya berubah dramatis. Proyek besar Hansi Flick di Camp Nou dan kesempatan tampil kembali di Liga Champions menjadi daya tarik kuat.
Barcelona memandang Kane sebagai jembatan ideal sebelum berusaha mendatangkan Erling Haaland. Klub itu bahkan siap menawarkan gaji lebih dari €500.000 per pekan (sekitar Rp8,8 miliar per pekan), seiring ekspektasi mereka melepas Lewandowski musim panas mendatang.
Diskusi awal telah berjalan sejak bulan lalu. Pihak Kane dikabarkan terbuka menjajal liga baru—meski artinya menunda upayanya mengejar rekor 260 gol Alan Shearer di Premier League, dengan Kane saat ini berada di angka 213 gol.
Tottenham Punya Senjata Rahasia
Meski Barca bergerak cepat, Tottenham tidak datang tanpa kekuatan. Klub London Utara itu masih memiliki hak menyamai tawaran dari kesepakatan transfer tahun 2023. Jika Bayern menerima penawaran untuk Kane, atau klausul pelepasan diaktifkan, Spurs bisa menyamakan tawaran tersebut.
Faktor emosional juga besar: ambisi Kane menuntaskan “unfinished business” di Premier League dan mencetak 47 gol lagi untuk menjadi legenda sepanjang masa kompetisi tersebut.
Di London Utara, banyak pihak percaya bahwa Kane akan kembali. Sistem dan awal musim menjanjikan di bawah Thomas Frank disebut cocok untuk Kane, dan Spurs disebut siap menguji kemampuan finansial pemilik ENIC—bahkan jika Bayern meminta nilai klausul penuh ditambah bonus.
Manchester United Mengintai, Bayern Tenang
Manchester United masih mengikuti perkembangan, tetapi berada di belakang persaingan. Pelatih Ruben Amorim menginginkan penyerang nomor 9 berpengalaman, namun kondisi tim yang belum stabil dan proyek pembangunan tim yang belum matang membuat bujukannya kurang meyakinkan—kecuali jika Setan Merah melakukan lonjakan ke empat besar.
Di sisi lain, Bayern terlihat santai. Direktur olahraga Max Eberl menegaskan Kane bahagia di Munchen, keluarga sudah menetap, dan gol terus mengalir. Pembicaraan kontrak baru hingga 2027 bahkan telah dijadwalkan—kecuali jika Januari membawa kejutan besar.
Menanti Keputusan Besar
Kini Kane punya 89 hari untuk mengambil keputusan. Satu klausul, tiga kandidat besar, dan masa depan salah satu penyerang terbaik dunia sedang bergantung pada satu pilihan.
Saat Kane akhirnya angkat bicara, peta kekuatan lini serang klub-klub Eropa bisa berubah total.
