Gilabola.com – Pekan terakhir Bundesliga musim ini menghadirkan drama luar biasa ketika Borussia Dortmund akhirnya berhasil memastikan satu tempat di Liga Champions musim depan.
Dalam laga penuh ketegangan yang diwarnai perubahan klasemen dari menit ke menit, kemenangan 3-0 atas Holstein Kiel, yang sudah terdegradasi dan bermain dengan 10 orang selama 80 menit, menjadi tiket emas bagi Die Schwarzgelben ke kompetisi elite Eropa.
Laju Klasemen yang Naik-Turun, Dortmund Lolos di Tengah Kekacauan
Dortmund memulai pertandingan dalam posisi kelima klasemen dan butuh kemenangan serta hasil dari laga lain untuk lolos ke empat besar. Mereka langsung menyalakan harapan ketika Serhou Guirassy membuka keunggulan mereka atas Kiel. Keunggulan itu membuat Dortmund naik ke atas Freiburg di klasemen sementara.
Namun, situasi berubah cepat. Freiburg mencetak gol lebih dulu ke gawang Eintracht Frankfurt, yang membuat mereka melonjak ke posisi ketiga, menyalip Dortmund. Tidak lama kemudian, Ansgar Knauff—eks pemain Dortmund, mencetak gol penyeimbang bagi Eintracht tepat sebelum babak pertama berakhir, mengubah klasemen kembali: Eintracht di posisi ketiga, Dortmund keempat, Freiburg kelima.
Di babak kedua, Marcel Sabitzer mencetak gol kedua bagi Dortmund, sementara Rasmus Kristensen membawa Eintracht unggul 2-1 atas Freiburg. Gol itu praktis memupus harapan Freiburg untuk lolos ke Liga Champions dan memastikan Dortmund tetap berada di empat besar.
Tak berhenti di situ, Eintracht memperlebar keunggulan mereka lewat gol Ellyes Skhiri. Sementara itu, Dortmund mengukuhkan kemenangan lewat gol Felix Nmecha yang memastikan skor akhir 3-0. Dengan hasil ini, Eintracht Frankfurt finis di posisi ketiga dan Dortmund di posisi keempat — dua slot terakhir untuk Liga Champions.
Freiburg harus puas turun ke Liga Europa, sementara Dortmund merayakan akhir musim dengan lega dan sukacita.
Kebangkitan di Bawah Asuhan Niko Kovac
Lolosnya Dortmund ke Liga Champions menjadi bukti konkret dampak besar Niko Kovac sejak menggantikan Nuri Sahin. Musim yang sempat terasa nyaris gagal berhasil ditutup dengan pencapaian penting, yang tak hanya menyelamatkan nama klub, tapi juga menjamin stabilitas keuangan lewat pemasukan dari Liga Champions musim depan.
Peran Penting Rekrutan Musim Dingin dan Kebangkitan Pemain
Kovac juga mendapat keuntungan dari sejumlah rekrutan musim dingin yang tampil apik. Daniel Svensson langsung menambal lubang besar di posisi bek kiri. Carney Chukwuemeka, meski jarang bermain, memberikan kontribusi krusial ketika dibutuhkan.
Di bawah komando Kovac, Maximilian Beier kembali menemukan performa terbaiknya setelah paruh musim pertama yang mengecewakan.
Ramy Bensebaini tampil solid sebagai bek tengah dalam formasi tiga bek, sementara Pascal Groß menunjukkan kembali performa brilian seperti saat membela Brighton, menjadi otak permainan dari lini tengah.
Dari Krisis ke Optimisme: Liga Champions Jadi Penyelamat
Memang ini bukan trofi, tetapi kelolosan ke Liga Champions setidaknya menyelamatkan Dortmund dari potensi krisis besar.
Pendapatan dari kompetisi elit Eropa ini sangat penting bagi stabilitas finansial klub. Kini, BVB bisa menghadapi bursa transfer musim panas dengan lebih tenang, mengetahui bahwa mereka memiliki fondasi keuangan yang kuat dan pelatih yang kompeten.
Yang paling melegakan? Tidak ada lagi jadwal Kamis-Minggu! Tidak ada Liga Europa musim depan, hanya panggung besar Liga Champions yang menanti. Ayo Dortmund, kita kembali ke tempat yang seharusnya!