Kritik Pedas Bayern Munchen terhadap Thomas Tuchel yang Kini Melatih Inggris

Gilabola.comThomas Tuchel baru saja mendapatkan kepercayaan dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) untuk menjadi pelatih baru timnas Inggris, menggantikan posisi sebelumnya.

Meski begitu, Tuchel meninggalkan jejak yang kurang baik di klub sebelumnya, Bayern Munchen. Selama 18 bulan kariernya di Bayern, dia mengalami banyak ketegangan, terutama dengan pihak manajemen klub.

Salah satu sosok yang paling vokal dalam mengkritik Tuchel adalah Presiden Bayern, Uli Hoeness, yang menyatakan ketidakpuasannya terhadap gaya kepelatihan Tuchel selama memimpin tim raksasa Jerman itu.

Tuchel, yang kini berfokus untuk mempersiapkan Inggris menuju Piala Dunia 2026, mungkin tidak terlalu memikirkan kritik dari mantan klubnya. Namun, pertikaian dengan Bayern, terutama dengan hierarki klub, masih meninggalkan tanda yang dalam.

Uli Hoeness, salah satu tokoh berpengaruh di Bayern, merasa bahwa Tuchel tidak mampu memaksimalkan potensi para pemain bintang, seperti Aleksandar Pavlovic dan Alphonso Davies. Menurut Hoeness, Tuchel lebih memilih membeli pemain baru daripada mencoba mengembangkan pemain yang sudah ada di tim.

Kritik tersebut menjadi semakin keras ketika Hoeness menyampaikan pandangannya dalam sebuah acara di Allianz Arena, yang dihadiri oleh para petinggi Bayern. Dalam acara itu, Hoeness bahkan menyebut Tuchel sebagai “bencana” bagi klub.

Dia juga menganggap gaya bermain negatif yang diterapkan oleh Tuchel telah merusak “nilai hiburan” dalam permainan Bayern. Menurut Hoeness, Tuchel gagal memberikan sepak bola atraktif yang diinginkan oleh para fans Bayern.

Musim pertama Tuchel bersama Bayern sebenarnya tidak terlalu buruk, di mana dia berhasil memenangkan Bundesliga. Namun, musim keduanya jauh dari harapan. Bayern harus menyerahkan gelar Bundesliga kepada Bayer Leverkusen dan juga gagal dalam berbagai kompetisi lainnya, meski memiliki skuad bertabur bintang.

Kegagalan tersebut menambah ketegangan antara Tuchel dan manajemen klub, hingga akhirnya Bayern memutuskan untuk berpisah dengan mantan pelatih Chelsea tersebut.

Hoeness juga memuji Vincent Kompany, pengganti Tuchel di Bayern, yang berhasil membawa angin segar bagi klub. Dia menyebut Kompany sebagai sosok yang membawa filosofi sepak bola yang lebih agresif dan menghibur.

Dalam pandangannya, sejak kedatangan Kompany, permainan Bayern kembali menjadi tontonan yang menyenangkan, sesuatu yang menurutnya hilang selama era kepemimpinan Tuchel.

Hoeness juga menyoroti gaya pelatihan Kompany yang dianggap sangat berdedikasi untuk meningkatkan kualitas pemain, hingga mereka berlatih dalam waktu yang lama untuk mencapai hasil terbaik.

Dalam pandangannya, pertandingan Bayern di bawah Kompany selalu menyuguhkan tontonan yang menarik, dengan atmosfer stadion yang kembali hidup. Hoeness menyebut pertandingan Bayern saat ini mampu membuat para penggemar merasa antusias, sesuatu yang menurutnya hilang selama Tuchel melatih.

Pujian yang diberikan kepada Kompany menjadi sindiran langsung bagi Tuchel, yang dianggap tidak mampu membawa Bayern Munchen ke arah yang lebih baik.

Tuchel mungkin telah berhasil mengamankan pekerjaan baru sebagai pelatih Timnas Inggris, tetapi warisannya di Bayern tidak akan dikenang dengan baik, terutama oleh para petinggi klub seperti Uli Hoeness.

Sekarang, tantangan besar menanti Tuchel untuk membuktikan bahwa dia mampu membawa timnas Inggris meraih kesuksesan di kancah internasional, terutama di Piala Dunia 2026 mendatang.