Gilabola.com – Pemain baru Borussia Monchengladbach, Kevin Diks, semangat bermain ‘di mana saja di lini pertahanan’ tim Bundesliga tersebut musim depan.
Pemain Timnas Indonesia tersebut sudah lama menunggu, sebelum memulai karirnya di Gladbach saat ini. Sejak Gladbach resmi merekrutnya dengan status bebas transfer pada akhir bulan Januari 2025, mantan pemain FC Copenhagen itu tak mendapat kesempatan bermain hingga kamp latihan bulan Juli dimulai.
Untungnya, karir panjang pemain berusia 28 tahun yang pernah membela beberapa klub di Eropa itu mengajarkan Diks pentingnya kesabaran.
Lima bulan tidaklah lama bagi Diks yang pernah membela Fiorentina dengan kesepakatan yang menjanjikan di musim panas 2017. Namun, oleh klub Italia itu ia sempat dipinjamkan ke empat klub berbeda hingga tahun 2021.
Tak lama setelah merekrutnya, Fiorentina akhirnya mengirim kembali Diks ke klub akademi lamanya, Vitesse Arnhem, yang kemudian menurunkannya sejenak ke tim cadangan.
Dipinjamkan Fiorentina ke Empat Klub Berbeda
Akhirnya, setelah La Viola meminjamkannya dua kali ke AGF Aarhus di Denmark – antara tahun 2019 hingga 2021, Diks mulai mendapat perhatian.
Ia lalu menetap di FC Copenhagen pada tahun berikutnya – dengan status bebas transfer, dan mulai membangun kembali karirnya di dunia sepak bola pada usia 25 tahun.
Kini, datang kesempatan yang sangat baik bagi mantan pemain muda Timnas Belanda yang serba bisa itu, untuk memantapkan dirinya di salah satu dari lima liga top Eropa.
Diks pun ungkapkan antusiasmenya terhadap kesempatan baru tersebut pada sesi jumpa pers Gladbach hari Selasa, 8 Juli 2025, waktu setempat.
“Ini level karir yang berikutnya bagi saya, dengan tingkat persaingan yang lebih ketat dan lingkungan yang lebih besar. Di sini saya bisa bermain di level tertinggi,” tandas Diks.
“Rasanya seperti keluarga sejak hari pertama. Semua orang di klub ini – pelatih, manajemen dan rekan-rekan satu tim saya, telah memberi sambutan yang luar biasa untuk saya. Saya senang berada di sini,” tambah pemain bertahan berusia 28 tahun itu.
“Kepindahan ke Italia merupakan langkah besar saat itu, bahkan mungkin terlalu besar,” tambah Diks merenungkan masa lalunya.
“Saya masih sangat muda (ketika itu). Setelah itu, ada banyak masa peminjaman dan sedikit yang berakhir dengan kontinuitas. Itu sulit bagi pemain muda, tapi pergi ke Kopenhagen menjadi keputusan terbaik dalam hidup saya,” tegas pemain kelahiran Apeldorn, 6 Oktober 1996 tersebut.
Lalu, peran apa yang akan diamainkan Diks di Gladbach?
Itu akan menjadi hal yang menarik untuk diketahui selama kamp latihan musim panas ini. Bagaimanapun, Diks merupakan pemain serba bisa dalam hal bertahan.
Dia bisa dimainkan sebagai bek tengah, bek kanan, bek kiri dan gelandang bertahan. “Saya paling betah di posisi tengah, tapi pada dasarnya saya siap bermain di mana saja di lini pertahanan,” tandasnya.