Gilabola.com – Winger baru Bayern Munchen, Luis Díaz, langsung ikuti latihan perdana klub barunya tengah pekan ini.
Pada hari pengumuman resmi kepindahannya ke Bayern Munchen, mantan pemain Liverpool itu langsung memasuki lapangan latihan untuk ikuti sesi latihan perdana bersama rekan-rekan barunya di skuad Die Roten.
Díaz diproyeksikan untuk menyegarkan lini serang Bayern dan tampaknya akan menjadi starter di posisi sayap kiri, di mana ia akan bermain bersama Harry Kane, Michael Olise, dan bintang muda Jerman, Jamal Musiala.
Saat ini, para pemain Bayern Munchen tengah mempersiapkan diri hadapi laga persahabatan melawan Olympique Lyon yang akan digelar di Allianz Arena pada akhir pekan ini.
Klub bola asal Bavaria itu akhirnya selesaikan perekrutan Luis Díaz yang sangat ditunggu-tunggu itu dari Liverpool, dan berharap posisi sayap kiri tim asuhan Vincent Kompany itu akan mendapatkan warna baru musim depan.
Akankah pemain berusia 28 tahun itu mendapat kesempatan bermain lebih awal, atau Kompany malah menahannya lebih lama?
Itu akan menjadi salah satu keputusan penting yang akan diambil Kompany di pertandingan melawan Lyon yang akan berlangsung pada Sabtu malam WIB, 2 Agustus 2025.
Luis Diaz akhirnya rampungkan transfer besar senilai 1,43 triliun Rupiah dari Liverpool ke Bayern Munchen, Rabu 30 Juli 2025. Transfer itupun menjadi akhir dari karirnya yang gemilang di Anfield selama tiga setengah tahun.
Pemain internasional Kolombia itu teken kontrak empat tahun dengan Bayern, dan ini menjadi langkah yang disebut Diaz sangat membanggakan, karena dia pindah ke salah satu klub terbesar di dunia sepak bola.
Diaz sebenarnya sudah mengungkapkan keinginan tinggalkan The Reds sejak musim panas tahun lalu. Namun, Liverpool berhasil mempertahankannya dan membuat Diaz menunda keinginannya untuk hengkang.
Selama di Liverpool, Diaz sukses mencetak 41 gol dalam 148 penampilannya dan ikut membawa klub Merseyside itu amankan empat trofi utama, termasuk Liga Premier, Piala FA dan Piala Liga.
Di media sosial, Diaz mengakui dirinya datang ke Liverpool dengan segudang mimpi dan kemudian pergi dengan perasaan bangga atas semua pencapaian itu.
