Rekor! Erik ten Hag Dipecat Bayer Leverkusen Usai Hanya Pimpin Tiga Pertandingan

Gilabola.com – Mantan bos Manchester United, Erik ten Hag, resmi berpisah dengan Bayer Leverkusen setelah hanya memimpin tim dalam tiga pertandingan kompetitif.

Pelatih asal Belanda itu baru ditunjuk pada Mei lalu sebagai pengganti Xabi Alonso, yang sebelumnya membawa Leverkusen meraih gelar Bundesliga pertama mereka sebelum hijrah ke Real Madrid.

Ten Hag menandatangani kontrak berdurasi dua tahun, namun perjalanan singkatnya di sepak bola Jerman berakhir jauh lebih cepat dari yang dibayangkan.

Sejak awal musim, hasil Leverkusen di Bundesliga tidak sesuai harapan. Dalam pertandingan perdana, mereka sempat unggul cepat lewat Jarell Quansah, tetapi akhirnya kalah 1-2 dari Hoffenheim di hadapan pendukung sendiri.

Pekan berikutnya, Leverkusen kembali gagal mengamankan tiga poin setelah ditahan imbang 3-3 oleh Werder Bremen, meski sempat unggul dua gol dan lawan bermain dengan sepuluh orang. Tambahan satu poin dari dua laga liga membuat posisi Ten Hag kian tertekan.

Catatan tersebut menjadikan pemecatan Ten Hag sebagai yang tercepat dalam sejarah Bundesliga, melampaui rekor lama yang bertahan pada angka lima pertandingan.

Satu-satunya kemenangan Leverkusen di bawah arahannya terjadi di ajang DFB-Pokal, ketika mereka menyingkirkan Sonnenhof Grossaspach dengan skor 4-0. Namun keberhasilan di kompetisi piala tidak cukup untuk menyelamatkan posisinya.

Perubahan Skuad dan Tekanan Internal

Selain hasil di lapangan, Ten Hag juga menghadapi tantangan besar dalam membangun skuad baru. Pada musim panas ini, Leverkusen melepas sejumlah pilar penting seperti Florian Wirtz dan Jeremie Frimpong ke Liverpool, Granit Xhaka ke Sunderland, serta Jonathan Tah yang memilih pindah ke Bayern Munchen. Kapten tim, Lukas Hradecky, juga hengkang ke AS Monaco.

Untuk menutup lubang yang ditinggalkan, manajemen menggelontorkan dana hingga Rp 3,3 Triliun demi mendatangkan pemain muda berbakat. Nama-nama seperti Malik Tillman dari PSV, Mark Flekken dari Brentford, Eliesse Ben Seghir dari Monaco, serta Jarell Quansah dari Liverpool resmi bergabung.

Rata-rata usia pemain baru yang masuk adalah 22 tahun, sehingga proses adaptasi menjadi tantangan nyata bagi Ten Hag dalam memadukan tim di level sepak bola tertinggi Eropa.

Kondisi ini diakui oleh pihak manajemen klub sebagai salah satu alasan utama perubahan cepat di kursi kepelatihan. Fernando Carro, CEO Leverkusen, menyebut bahwa keputusan berpisah pada tahap awal musim memang menyakitkan, tetapi dianggap penting demi menjaga target besar klub.

Dia menekankan bahwa tim tetap berkomitmen pada pencapaian musim ini dan butuh suasana yang kondusif di seluruh lini.

Simon Rolfes, direktur olahraga Leverkusen, menambahkan bahwa keputusan tersebut tidak mudah diambil. Menurutnya, upaya membangun tim baru dalam format saat ini tidak berjalan sesuai rencana.

Namun dia menegaskan keyakinan pada kualitas para pemain dan berjanji klub akan bergerak cepat mencari arah baru dengan struktur berbeda.

Karier dan Nasib Selanjutnya

Leverkusen menjadi pekerjaan pertama Ten Hag setelah berpisah dengan Manchester United pada Oktober tahun lalu. Sebelumnya dia juga pernah bekerja di Jerman ketika menangani Bayern Munich II, sehingga dianggap memiliki pengalaman yang cukup untuk mengelola tim Bundesliga. Namun kenyataan di lapangan berbicara lain.

Menariknya, Ten Hag bukan satu-satunya mantan pelatih Manchester United yang terdepak pada pekan yang sama. Dalam hitungan hari, Ole Gunnar Solskjær juga diberhentikan oleh Besiktas, sedangkan José Mourinho dilepas oleh Fenerbahce.

Untuk sementara, Leverkusen belum menunjuk pelatih baru. Tugas latihan harian akan ditangani oleh staf asisten sambil menunggu manajemen menentukan pengganti permanen.

IKLAN