
Gilabola.com – Harry Kane mencetak gol ke-400 dalam kariernya di laga Der Klassiker antara Bayern Munchen vs Borussia Dortmund yang berakhir dengan skor 2-1, sebuah momen bersejarah yang semakin menegaskan statusnya sebagai salah satu penyerang paling mematikan di dunia. Gol ini datang lewat sundulan tajamnya di babak pertama, membawa FC Bayern München unggul atas rival sengit mereka, Borussia Dortmund.
Awal Der Klassiker yang Megah
Pertandingan Der Klassiker selalu sarat gengsi, dan kali ini Kane tampil sebagai pembuka pesta. Ia naik lebih tinggi dari semua pemain Dortmund untuk menyambut umpan sudut dari Joshua Kimmich, lalu menanduk bola keras ke gawang. Gol ini bukan sembarang gol — itu adalah gol ke-19 Kane hanya dalam 11 pertandingan musim ini bersama Bayern.
Hebatnya lagi, Kane hanya absen mencetak gol di satu pertandingan Bundesliga musim ini, yakni saat melawan FC Augsburg pada pekan kedua. Waktu itu, ia “menebusnya” dengan dua assist, membuktikan betapa konsistennya ia memberi kontribusi.
Dari Leyton Orient hingga Tottenham
Kane tak tiba-tiba jadi mesin gol. Perjalanan panjangnya dimulai saat masih dipinjamkan Tottenham Hotspur F.C. ke Leyton Orient F.C. dan mencetak gol profesional pertamanya ke gawang Sheffield Wednesday F.C. pada Januari 2011.
Setelah itu, ia menapaki masa peminjaman di Millwall F.C. dengan sembilan gol, dua gol di Leicester City F.C., serta satu masa peminjaman yang tak membuahkan gol di Norwich City F.C.. Namun, semua pengalaman itu membentuk karakter seorang predator kotak penalti.
Era Keemasan di Tottenham
Kane benar-benar meledak saat kembali ke Tottenham. Dalam 435 laga, ia mencetak 280 gol — hanya terpaut dari rekor legendaris Alan Shearer — dan meraih tiga sepatu emas Premier League. Ia membawa Spurs hingga ke final UEFA Champions League 2019, meski akhirnya kalah menyakitkan dari Liverpool F.C. di Madrid.
Setelah 14 tahun, ia meninggalkan Spurs sebagai top skor sepanjang masa klub untuk bergabung dengan raksasa Bundesliga pada 2023.
Babak Baru Bersama Bayern
Musim debutnya di Jerman tak sempurna — gelar liga lepas ke tangan Bayer 04 Leverkusen asuhan Xabi Alonso — namun Kane tetap mencetak 36 gol, terbanyak di lima liga top Eropa. Musim berikutnya, ia akhirnya mengangkat trofi Meisterschale dan menambah 26 gol ke dalam koleksinya.
Kini, dengan 400 gol dalam karier klub dan 76 gol untuk Tim nasional sepak bola Inggris, Kane terus menulis bab-bab baru dalam kisahnya sebagai salah satu striker paling produktif di generasinya. Ia bahkan telah memimpin negaranya ke dua final Euro dan satu semifinal Piala Dunia.