Analisis Kekalahan Real Madrid dari AC Milan: Isu Lini Pertahanan, Bek Kanan, dan Minimnya Peran Pemain Muda

Gila Bola Real Madrid kembali harus menelan pil pahit setelah kalah 3-1 dari AC Milan di laga kandang dalam ajang Liga Champions, hanya beberapa hari setelah kekalahan memalukan dari Barcelona di El Clasico di La Liga.

Hasil ini semakin memperburuk posisi mereka yang berada di peringkat ke-17 klasemen sementara grup, sebelum pertandingan keempat selesai pada Kamis (7/11) dini hari WIB mendatang.

Terdapat beberapa poin penting yang dapat diambil dari kekalahan ini, mulai dari lemahnya pertahanan, minimnya kedalaman skuad di bek kanan, hingga keputusan untuk tidak memanfaatkan pemain muda berbakat mereka.

1. Kegagalan Lini Tengah dan Pertahanan

Antonio Rudiger berduel dengan Christian Pulisic

Real Madrid sejatinya diharapkan bangkit setelah kekalahan dari Barcelona sembilan hari sebelumnya. Banyak pihak menduga bahwa tim akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kekalahan serupa tidak terulang, terutama pada sektor pertahanan.

Sayangnya, kegagalan untuk memperbaiki kekurangan ini kembali terlihat saat melawan Milan. Meskipun laga kali ini tidak berakhir dengan skor lebih besar seperti ketika menghadapi Barcelona, Real Madrid tetap kesulitan mengatasi serangan AC Milan yang efektif dan klinis.

Keberhasilan Andriy Lunin dalam menggagalkan beberapa peluang Milan adalah salah satu alasan utama mengapa Real Madrid tidak kalah lebih telak. Kelemahan terlihat jelas ketika lawan dapat menembus pertahanan Real Madrid tanpa hambatan. Jarak antara lini tengah dan pertahanan seolah sangat luas sehingga mudah dimanfaatkan oleh Milan.

Aurelien Tchouameni, gelandang yang biasanya tampil solid, justru berada dalam performa buruk kali ini. Tchouameni, yang dikenal sebagai pemain dengan potensi besar, belum mampu tampil konsisten sepanjang musim ini.

2. Krisis Bek Kanan yang Tak Kunjung Diselesaikan

Lucas Vazquez mengalami malam yang sulit

Real Madrid dikenal sebagai tim yang jarang melakukan pembelian pada bursa transfer musim dingin, lebih memilih fokus pada perencanaan musim panas. Namun, minimnya kedalaman skuad di sektor pertahanan, terutama di posisi bek kanan, menunjukkan perlunya perbaikan segera.

Lucas Vazquez menjadi satu-satunya opsi reguler yang tersedia di sektor bek kanan, tetapi kelemahan dalam aspek pertahanan terlihat ketika dia harus berhadapan dengan pemain skill tinggi seperti Rafael Leao atau Raphinha.

Vazquez sebenarnya memiliki kemampuan yang baik sebagai pemain serba bisa, tetapi saat dihadapkan pada tuntutan yang lebih tinggi, kemampuan bertahannya terlihat tidak memadai.

Menambah pemain di posisi ini akan sangat membantu, bahkan seandainya Real Madrid merekrut bek tengah tambahan, Eder Militao bisa dipindahkan ke posisi bek kanan. Hingga saat ini, tidak ada upaya untuk memanfaatkan pemain muda dari akademi untuk mengatasi masalah ini.

3. Potensi Endrick dan Arda Guler yang Belum Dimaksimalkan

Arda Guler dan Endrick tidak dimainkan melawan AC Milan

Dalam lima pertandingan terakhir, pemain muda Arda Guler hanya mencatatkan 13 menit bermain, sementara Endrick bahkan tidak dimainkan. Minimnya waktu bermain bagi kedua pemain ini menjadi bahan perbincangan, terutama karena Real Madrid kerap kekurangan kreativitas dan energi. Kehadiran Guler di lapangan dapat memberikan kontribusi dalam hal visi permainan dan kreativitas serangan, yang saat ini kurang terlihat.

Tim ini dinilai kurang memiliki motivasi dan keberanian saat berlaga, yang terlihat dari perbedaan sikap mereka dengan Milan yang tampak lebih bersemangat. Meskipun lini pertahanan merupakan sektor yang membutuhkan perhatian lebih, keberadaan pemain muda seperti Guler dan Endrick dapat menjadi solusi untuk memberikan variasi serangan.

Guler sendiri dikenal memiliki kemampuan dalam melepaskan umpan matang yang dapat membuka pertahanan lawan dengan kualitas tekniknya, sesuatu yang sangat dibutuhkan Madrid dalam situasi sulit.