
Gilabola.com – Atalanta menundukkan Chelsea 2-1 dalam laga Liga Champions dan Raffaele Palladino menilai timnya telah memberi performa yang dia anggap mendekati sempurna.
Gol Gianluca Scamacca dan Charles De Ketelaere menjadi pembeda setelah timnya tertinggal lebih dulu. Palladino juga menyoroti respons kuat tim setelah kalah dari Verona, betapa pentingnya mentalitas, dan bagaimana kemenangan ini mendorong mereka mendekati delapan besar.
Atalanta tertinggal lebih dulu lewat gol Joao Pedro yang sempat dianulir, namun VAR memastikan posisi Reece James sejajar dalam proses assist. Situasi itu membuat Chelsea sempat menguasai momentum di awal pertandingan.
Atalanta kemudian bangkit ketika De Ketelaere mengirimkan umpan matang yang dituntaskan Scamacca lewat tandukan yang akurat. Gol itu mengubah ritme pertandingan dan membuat Atalanta tampil lebih percaya diri.
De Ketelaere kembali berperan pada gol kedua setelah tendangannya berubah arah mengenai Malo Gusto. Bola yang berbelok itu membuat penjaga gawang Chelsea terkecoh.
Palladino menyatakan bahwa dia menginginkan respons besar dari skuadnya setelah kekalahan 3-1 dari Verona. Dia menilai hasil tersebut tidak mencerminkan kualitas sebenarnya timnya.
Menurutnya, penampilan menghadapi Chelsea sudah menunjukkan karakter dan keberanian yang ingin dia lihat di setiap laga. Palladino menegaskan bahwa konsistensi adalah tuntutan utama.
Palladino juga mengapresiasi bagaimana anak asuhnya bekerja keras meski hanya memiliki satu hari untuk mempersiapkan pertandingan ini. Dia menyebut para pemain telah mengikuti instruksi dengan baik.
Performa Tim dan Tekanan Pertandingan
Pelatih Atalanta itu mengungkapkan bahwa lawan yang dihadapi memiliki kualitas teknis dan kecepatan yang tinggi. Dia menilai justru hal tersebut membuat kemenangan terasa lebih berharga.
Palladino mengatakan kepada para pemain bahwa mereka tidak boleh tampil inkonsisten lagi. Dia menganggap kekalahan dari Verona sebagai sebuah kesalahan yang tidak boleh terulang.
Dia melihat kemenangan ini mampu meningkatkan keyakinan diri tim secara signifikan, tetapi mengingatkan bahwa fokus kini beralih kembali ke Serie A.
Kemenangan atas Chelsea membawa Atalanta naik di atas Inter dalam klasemen Liga Champions. Dengan 13 poin dari enam laga, posisi mereka semakin kuat menuju fase berikutnya.
Palladino menjelaskan bahwa selama sebulan bekerja di Atalanta, jadwal yang padat membuatnya tidak memiliki waktu ideal untuk membangun pola latihan jangka panjang. Meski begitu, dia merasa tim merespons cepat terhadap pendekatan yang dia inginkan.
Dia menyampaikan terima kasih kepada para pemain yang tidak tampil tetapi berkontribusi besar dalam persiapan, termasuk Brescianini, Samardzic, Hien, dan Maldini. Menurutnya, kemenangan ini milik seluruh skuad.
Palladino menambahkan bahwa sebelum mengambil pekerjaan ini, dia sempat mengunjungi beberapa klub untuk belajar, termasuk melihat latihan Chelsea. Itu membantunya memahami gaya bermain lawan.
Menurutnya, tim perlu berani menekan karena duduk terlalu dalam hanya akan memberi ruang bagi Chelsea untuk menguasai bola. Pendekatan agresif dianggapnya sebagai ciri Atalanta yang tidak akan berubah.
Palladino menilai lini belakangnya tampil kuat dalam duel satu lawan satu. Dia menyebut Kossounou, Kolasinac, dan Djimsiti tampil solid, begitu pula Ahanor yang masuk di babak kedua.
Atalanta kini menjadi wakil Italia dengan posisi terbaik di klasemen Liga Champions. Namun Palladino mengaku lebih memikirkan posisi timnya di Serie A yang menurutnya masih perlu diperbaiki.
Dia menilai bahwa apa yang terjadi saat melawan Verona tidak boleh muncul kembali dan tim harus mempertahankan intensitas seperti saat menghadapi Chelsea. Target finis delapan besar dianggapnya sebagai sesuatu yang memungkinkan.
Palladino juga menjanjikan hadiah kepada pemain jika mereka memenangkan laga kontra Cagliari. Namun dia menyebut bahwa hadiah sesungguhnya hanyalah waktu libur.
Pendapat Kami
Atalanta menunjukkan bagaimana kedisiplinan taktik dan intensitas tinggi dapat mengatasi lawan dengan kualitas individu yang lebih mahal. Pendekatan berani Palladino terbukti efektif, tetapi tantangan sebenarnya adalah menjaga konsistensi, terutama di Serie A yang terus menuntut stabilitas dari pekan ke pekan.
