Gila Bola – Bayern Munchen bisa segera memastikan diri lolos ke tahap sistem gugur Liga Champions dengan sebuah kemenangan atas Galatasaray, yang bisa mengurangi sedikit tekanan di bahu Thomas Tuchel dan para pemainnya.
Die Roten akan menyambut kedatangan Mauro Icardi dan rekan-rekannya untuk matchday keempat di Allianz Arena pada Kamis dinihari (9/11) dengan harapan bisa mengulangi skor pertemuan terkininya, 1-3 di Konstantinopel pada 24 Oktober lalu.
Sebuah kemenangan atas Galatasaray akan memberi raksasa Bundesliga itu 12 poin, yang sudah cukup untuk memberi Harry Kane tiket ke tahap sistem gugur kompetisi ini.
Bayern Munchen Selalu Lolos ke Sistem Gugur UCL 20 Tahun Terakhir
Apa yang menyebabkan kita cukup yakin bahwa Die Roten akan lolos ke tahap sistem gugur dengan segera adalah reputasi mereka. Tim merah Bavaria itu selalu berhasil lolos ke tahap sistem gugur Liga Champions dalam 20 tahun terkini.
Kali terakhir mereka gagal melaju sampai ke tahap sistem gugur adalah pada musim 2002/2003 saat terhenti di penyisihan grup, menempati urutan empat, yang pada waktu itu terdiri dari Deportivo de La Coruña, Lens, dan AC Milan.
Sejak saat itu secara konsisten raksasa Bundesliga ini selalu berhasil melewati hadangan lawan-lawan mereka di tahap paling awal kompetisi ini. Bahkan selama lima musim terakhirnya selalu menduduki puncak klasemen grup.
Mengapa Die Roten Perlu Menang Atas Galatasaray di Pekan Keempat
Sebuah kemenangan bisa segera memastikan kelolosan ke tahap sistem gugur Liga Champions. Itu berarti Thomas Tuchel dan anak buahnya bisa lebih rileks menjalani dua pekan tersisa, menurunkan skuad pelapisnya kalau perlu, agar memberi mereka menit bermain yang sangat penting.
Tiga poin saat menjamu Galatasaray juga berarti Die Roten bisa mengalihkan perhatian ke Bundesliga, dengan laga kontra Heidenheim, FC Koln, Union Berlin dan Eintracht Frankfurt menunggu antara sekarang sampai awal Desember 2023.
Semua, kecuali Eintracht, merupakan tim papan bawah yang menduduki posisi 14 sampai 18, sehingga hal itu akan memberi sedikit kelonggaran dalam memainkan skuad pelapis.
Ancaman Buruk yang Bisa Diberikan Pasukan Okan Buruk
Hal ini terlihat dari laga di Rams Park di Konstantinopel pada 24 Oktober lalu. Tuan rumah Galatasaray main sangat agresif, terutama sekali pada paruh pertama permainan ketika mereka unggul dominasi bola.
Wilfried Zaha dan rekan-rekannya melepaskan sampai 16 percobaan gol selama 45 menit pertama, dengan empat terarah tepat sasaran ke gawang Sven Ulrich, tapi hanya satu menjadi gol dari titik penalti melalui Mauro Icardi.
Sebaliknya serangan balik kilat dengan bantuan assist Leroy Sane dan penyelesaian akhir dari Kingsley Coman memastikan Die Roten membuka skor lebih dulu pada saat jam pertandingan belum lagi berusia delapan menit.
Skuad Tuchel berbalik menguasai bola selama 45 menit kedua, melepaskan 11 percobaan gol dan empat serangan tepat sasaran, dua berujung gol oleh Harry Kane dan Jamal Musiala.