Gilabola.com – Dastan Satpaev kembali mencuri perhatian Eropa. Penyerang muda milik Kairat Almaty yang akan bergabung dengan Chelsea pada 2026 itu menorehkan sejarah di Liga Champions meski timnya kalah 3-2 dari FC Copenhagen pada Rabu malam.
Transfer Satpaev sebenarnya sudah dirampungkan sejak awal tahun, dengan Kairat mengonfirmasi bahwa sang wonderkid dijual ke Chelsea seharga €4 juta (£3,5 juta). Namun, ia baru akan mendarat di London pada Agustus 2026—bertepatan dengan usianya yang genap 18 tahun—sehingga ia masih melanjutkan musim penuh bersama Kairat.
Gol Bersejarah di Parken Stadium
Meski hasil akhir tidak memihak Kairat, Satpaev tampil menonjol dalam laga tandang ke Denmark tersebut. Di menit ke-81, ketika timnya tertinggal tiga gol, ia memanfaatkan kelengahan kiper Dominik Kotarski yang terlalu lama menguasai bola di luar kotak penalti. Satpaev menekan, merebut bola, lalu menyelesaikannya dengan tenang ke gawang kosong.
Kairat sempat memangkas jarak lewat Olzhas Baybek, tetapi waktu tidak cukup untuk menyelamatkan poin. Namun bagi Satpaev, satu gol itu sudah cukup untuk menorehkan namanya dalam buku sejarah Liga Champions.
Berikut daftar pencetak gol termuda dalam sejarah Liga Champions:
- Ansu Fati – 17 tahun, 1 bulan, 9 hari
- Lamine Yamal – 17 tahun, 2 bulan, 6 hari
- Dastan Satpaev – 17 tahun, 3 bulan, 14 hari
Selain masuk daftar elit tersebut, Fabrizio Romano memastikan bahwa Satpaev kini resmi menjadi pemain pertama asal Kazakhstan yang mencetak gol di fase utama Liga Champions.
Rekor-Rakor Lain yang Mulai Mengiringi Kiprahnya
Musim ini Satpaev memang gemar mencetak prestasi. Pada babak kualifikasi Liga Champions, ia menjadi pencetak gol termuda kedua dalam sejarah kompetisi tersebut setelah membobol gawang Olimpija Ljubljana pada Juli lalu.
Bahkan di level internasional, ia juga membuat kejutan. Menurut Jacek Kulig, Satpaev menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Timnas Kazakhstan pada usia 17 tahun, tiga bulan, dan tiga hari ketika mengamankan hasil imbang 1-1 melawan Belgia di kualifikasi Piala Dunia.
Modal Berharga Sebelum ke Chelsea
Pengalaman Satpaev di Liga Champions juga tidak sembarangan. Ia sudah menghadapi raksasa Eropa seperti Real Madrid dan Inter Milan di fase liga. Ujian berikutnya bahkan terasa lebih spesial: tandang ke markas Arsenal pada Januari mendatang.
Jika mampu menampilkan performa positif melawan rival sekota Chelsea, langkah Satpaev menuju Stamford Bridge pada 2026 bisa semakin mulus. Ia berpotensi mendapat tempat khusus di hati pendukung The Blues bahkan sebelum mengenakan seragam biru kebanggaan klub.

