Gilabola.com – Carlo Ancelotti mengaku tidak yakin dengan masa depannya setelah Real Madrid tersingkir dari Liga Champions di tangan Arsenal. Kekalahan 2-1 di Santiago Bernabeu membuat Los Blancos kalah agregat 5-1, dan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang posisi Ancelotti di klub raksasa Spanyol itu.
Meski memiliki lima gelar Liga Champions dan menyandang status pelatih paling sukses dalam sejarah kompetisi tersebut, pelatih asal Italia itu menyatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan atau tidak bukan di tangannya.
Carlo Ancelotti menyebutkan bahwa mungkin klub akan memutuskan untuk melakukan perubahan, entah di musim ini atau ketika kontraknya habis tahun depan.
Dia juga menambahkan bahwa kapan pun dirinya berpisah dari Real Madrid, satu-satunya hal yang akan dia lakukan adalah berterima kasih kepada klub. Menurutnya, hal itu bisa terjadi besok, sepuluh hari lagi, atau dalam setahun.
Untuk pertama kalinya sejak 2020, Real Madrid gagal menembus semifinal Liga Champions. Ancelotti, yang sebelumnya mempersembahkan gelar Eropa pada 2014, 2022, dan 2024, juga mengaku belum tahu apakah dia akan masih menjadi pelatih saat Madrid tampil di Piala Dunia Antarklub bulan Juni mendatang.
Di dunia sepak bola, pernyataan seperti itu biasanya menandai ketidakpastian besar. Ancelotti mengungkapkan bahwa dia tidak akan mengubah apa pun dalam persiapan menghadapi Arsenal seandainya bisa mengulang laga.
Fokusnya kini hanya pada bagaimana menjaga motivasi para pemain di sisa musim, termasuk laga penting di liga domestik, menjaga harapan gelar La Liga, dan memperjuangkan final Copa del Rey melawan Barcelona.
Tekanan Meningkat, Spekulasi Makin Liar
Kekalahan dari Arsenal bukan hanya soal hasil, tetapi juga soal cara bermain. Para pengamat menilai bahwa Madrid tidak benar-benar mengancam, bahkan ketika bermain di kandang sendiri.
Di balik layar, nama Florentino Perez mulai disinggung dalam kaitannya dengan kemungkinan pemecatan Ancelotti. Dengan klub tengah tertinggal empat poin dari Barcelona dalam perebutan gelar La Liga, dan final Copa del Rey di depan mata, tekanan makin besar.
Graham Hunter, ]pengamat sepak bola Spanyol, menyatakan bahwa jadwal yang padat dan badai cedera telah membuat para pemain Madrid kelelahan secara fisik dan kreativitas.
Menurutnya, menyaksikan kepergian Ancelotti dari dunia sepak bola akan menjadi hal yang menyedihkan bagi siapa pun yang menghargai bakat dan ketulusan dalam olahraga ini.
Dalam sebuah pernyataan lain, Ancelotti mengulang bahwa dirinya tidak mempermasalahkan bila kontraknya berakhir dalam waktu dekat, dan kembali menegaskan bahwa dia hanya akan merasa bersyukur kepada klub. Pernyataan “full stop” yang diucapkannya memperkuat kesan bahwa dia sudah menyiapkan diri untuk segala kemungkinan.
Menariknya, meski menyebut Real Madrid sebagai klub terakhirnya, beberapa laporan menyebut bahwa Brasil masih tertarik pada jasanya. Bahkan tim nasional Italia juga disebut-sebut pernah mendekati sang pelatih.
Jika benar dia memilih untuk pensiun, itu akan mengejutkan banyak fans sepak bola, mengingat statusnya saat ini yang masih dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik dunia.
Dengan pengalaman lebih dari 1.390 pertandingan dan rasio kemenangan hampir 60 persen, serta pernah melatih di lima liga top Eropa, nama Ancelotti belum bisa dipisahkan dari panggung sepak bola dunia.