Carlo Ancelotti Mulai Khawatir Usai Kekalahan Beruntun Real Madrid Dengan Performa Buruk

Gila BolaReal Madrid kembali menghadapi kenyataan pahit setelah menderita kekalahan 3-1 dari AC Milan dalam laga lanjutan Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu pada Rabu (6/11) dini hari WIB.

Kekalahan ini memperpanjang rangkaian hasil buruk Madrid setelah sebelumnya dihajar Barcelona 4-0 dalam laga El Clasico. Rentetan performa yang kurang memuaskan ini memicu reaksi keras dari para fans di stadion, baik sebelum maupun sesudah pertandingan.

Di tengah situasi yang kurang menguntungkan, pelatih Carlo Ancelotti dalam konferensi pers pasca pertandingan tak menutupi keprihatinannya atas performa tim yang belum menunjukkan tanda-tanda membaik.

Dalam komentarnya usai laga, Ancelotti menyatakan bahwa dia merasa khawatir karena Madrid gagal menunjukkan kualitas terbaik mereka. Dia menyoroti kurangnya keteraturan di lini pertahanan dan organisasi tim secara keseluruhan, yang berujung pada kebobolan banyak gol.

Kekhawatiran Ancelotti ini cukup beralasan, mengingat Los Blancos kini sudah kebobolan tujuh gol dalam empat pertandingan terakhir di Liga Champions. Padahal, sebagai pemilik rekor juara terbanyak di kompetisi ini, Real Madrid semestinya tampil lebih solid.

Kekalahan dari Lille dan Milan memperburuk posisi Madrid yang kini hanya berada di peringkat ke-17 pada fase liga 36 tim, posisi yang jelas tidak mencerminkan kekuatan dan reputasi klub ini.

Di sisi lain, kegagalan di lini serang juga menjadi sorotan bagi Ancelotti. Mbappé, yang sempat didatangkan dengan ekspektasi tinggi, masih belum mampu bekerja sama dengan baik bersama Vinícius Júnior dan Rodrygo.

Taktik serangan Madrid terlihat kurang efektif, dan ketidakselarasan di lini depan semakin menambah beban tim. Ancelotti menegaskan bahwa masalahnya bukan sekadar hubungan antara pemain, melainkan kurangnya etos kerja tim secara keseluruhan di saat-saat penting.

Pengakuan Luka Modric

Di tengah kegalauan tim, gelandang senior Luka Modric mencoba memberikan perspektif berbeda. Dia menegaskan bahwa meskipun situasi ini sulit, namun tidak berarti Real Madrid sedang mengalami krisis.

Modric menyampaikan bahwa dalam 12 tahun pengabdiannya bersama klub, dia telah menyaksikan berbagai situasi sulit dan percaya Madrid akan mampu bangkit. Menurutnya, untuk mengatasi situasi ini, tim perlu bekerja lebih keras secara kolektif dan bukan hanya mengandalkan kualitas individu semata.

Kekompakan tim memang menjadi kunci bagi Madrid untuk dapat kembali bersaing, terutama di lini pertahanan yang kian rapuh. Dalam empat pertandingan terakhir, Madrid sudah kebobolan sepuluh gol, sebuah catatan yang membuat Ancelotti semakin khawatir.

Gelandang veteran Kroasia itu menilai bahwa salah satu kekuatan utama Real Madrid adalah soliditas tim, namun saat ini hal tersebut belum terlihat dalam performa mereka.

Selain masalah taktis, atmosfer di dalam dan di luar lapangan juga ikut mempengaruhi mentalitas tim. Sebelum laga melawan AC Milan, para fans Madrid menunjukkan kekecewaan mereka terhadap kegagalan Vinícius Júnior di ajang Ballon d’Or.

Bahkan, saat lagu kebangsaan Liga Champions diputar, suporter memberikan ejekan sebagai bentuk protes atas keputusan klub yang tidak hadir dalam upacara tersebut.

Dalam beberapa minggu mendatang, Real Madrid menghadapi jadwal yang padat, termasuk laga melawan Liverpool di Liga Champions dan beberapa pertandingan domestik di La Liga.

Situasi ini memberi tekanan lebih besar bagi Ancelotti untuk segera menemukan solusi dan membawa timnya kembali ke jalur kemenangan. Jika kondisi tak kunjung membaik, posisi Ancelotti di kursi pelatih bisa berada dalam ancaman yang lebih besar.