Site icon Gilabola.com

David Raya Gagalkan Penalti Kontroversial PSG! Bahkan Hakimi Pun Tak Tahu Ada Pelanggaran!

Kontorversi Penalti di laga PSG vs Arsenal

Gilabola.com – Kontroversi mewarnai laga semifinal leg kedua Liga Champions antara Arsenal dan Paris Saint-Germain, ketika wasit Felix Zwayer memberikan penalti untuk tuan rumah dalam keputusan yang langsung dicap “kacau” dan “memalukan” oleh komentator serta para pemain.

Dalam laga yang berlangsung di Parc des Princes dan berakhir dengan kemenangan 2-1 bagi PSG (agregat 3-1), momen paling disorot terjadi pada babak kedua saat pertandingan masih berada di angka 1-0 untuk tim tuan rumah.

Wasit Zwayer tiba-tiba menghentikan pertandingan dan berjalan menuju monitor VAR untuk meninjau potensi handball. Setelah beberapa saat membingungkan—termasuk bagi para pemain dan penonton—baru diketahui bahwa insiden yang dikaji adalah tembakan Achraf Hakimi yang mengenai tangan pemain muda Arsenal, Myles Lewis-Skelly.

Reaksi Keras dari Komentator: “Hakimi Saja Tak Tahu Ada Handball”

Tim komentator dari TNT Sports yang terdiri dari Ally McCoist, Martin Keown, dan Darren Fletcher dengan cepat mengecam keputusan tersebut. McCoist menyebutnya “shambles” alias kekacauan.

“Mereka tidak mungkin memberikan ini… Tapi mereka akan tetap berikan. Gila,” ujar McCoist, menyoroti bahwa Hakimi, sang penembak, bahkan tidak mengajukan protes apa pun. “Lihat Hakimi. Dia bahkan tidak memprotes, tidak tertarik! Kacau.”

Martin Keown menambahkan dengan nada kecewa, “Inilah saat VAR merusak segalanya. Pertandingan ini berjalan fantastis, PSG sedikit lebih unggul dari Arsenal, tapi mengakhirinya dengan cara seperti ini? Konyol.”

Fletcher ikut menimpali, “Ini benar-benar gila ketika mereka menemukan hal-hal yang tidak dilihat siapa pun. Tak seorang pun di stadion menyadarinya.”

McCoist menutup diskusi dengan menguatkan pendapat itu: “Satu-satunya orang di stadion yang akan protes kalau itu handball adalah Hakimi – dan dia saja tidak melakukannya!”

Keadilan Terbalaskan: Raya Gagalkan Penalti Vitinha

Meski penalti diberikan, PSG gagal memanfaatkannya. Vitinha maju sebagai eksekutor, tetapi David Raya menebak arah dengan tepat dan melakukan penyelamatan gemilang ke sisi kiri. Momen itu segera disebut sebagai “keadilan” oleh Keown.

“Keadilan terlaksana,” kata Keown. “Dia menebak dengan benar dan menunjukkan atletisme luar biasa untuk menepis bola.”

Sayangnya bagi Arsenal, kebangkitan mereka tidak berlangsung lama. Tiga menit setelah penyelamatan penalti itu, Hakimi membalas dengan mencetak gol kedua PSG lewat tendangan mendatar yang tak mampu dihalau Raya. Bukayo Saka sempat memperkecil ketertinggalan hanya empat menit kemudian, tetapi peluang emas berikutnya—saat gawang PSG kosong—justru disia-siakan oleh sang winger muda Inggris.

PSG pun melaju ke final Liga Champions untuk menghadapi Inter Milan, sementara Arsenal harus kembali menelan kekecewaan dari Eropa, dalam laga yang akan terus dikenang karena keputusan VAR yang mengundang debat panjang.

Exit mobile version