Desire Doue Jadi Bintang Baru Usai Bantai Inter, Remaja 19 Tahun Ngamuk di Final!

Gilabola.com – Desire Doue Luar Biasa! Penampilan luar biasa pemain muda 19 tahun mengantarkan PSG juara dengan kemenangan telak atas Inter Milan

Desire Doue tampil luar biasa dalam final Liga Champions saat ia menginspirasi kemenangan telak Paris Saint-Germain 5-0 atas Inter Milan pada Minggu dinihari.

Sang remaja tampil memesona, penuh ketenangan, dan menjadi pusat perhatian dengan keterlibatannya dalam tiga gol pertama sebelum Khvicha Kvaratskhelia turut mencetak gol dan Senny Mayulu – baru masuk dari bangku cadangan – menggenapkan pesta PSG di Munich.

PSG langsung mendominasi penguasaan bola sejak awal laga, meski sempat kesulitan membongkar pertahanan rapat Inter. Namun, saat lini belakang Nerazzurri lengah, Les Parisiens langsung memanfaatkan celah.

Doue berlari menjemput umpan terobosan dari Vitinha dan dengan tenang mengirimkan bola ke tengah untuk disambut tap-in mudah oleh Achraf Hakimi di menit ke-12.

Delapan menit berselang, PSG makin nyaman. Ousmane Dembele menggiring bola dalam serangan balik cepat dan mengirim umpan silang ke Doue yang berada di sisi lain kotak penalti. Tendangan kerasnya sempat membentur Federico Dimarco dan berubah arah menjadi gol kedua PSG.

Tim asuhan Luis Enrique tampil beringas, lebih cepat, dan lebih kuat dalam setiap duel. Sebelum babak pertama usai, Doue nyaris mencatatkan assist lagi dengan umpan silang ke tiang jauh untuk Dembele, kembali mengeksploitasi kelemahan Dimarco, namun gagal diselesaikan.

Setelah jeda, PSG tetap menunjukkan mental pemburu. Kvaratskhelia sempat menyia-nyiakan dua peluang emas, tetapi penampilan menghibur tetap berlanjut.

Dan tentu saja, Doue kembali menjadi sorotan kala mencetak gol ketiga PSG, hasil kombinasi cantik Vitinha dan Dembele yang dituntaskan dengan sepakan mendatar ke pojok gawang.

Dengan keterlibatan langsung dalam tiga gol, ia mencetak rekor sebagai pemain pertama yang berkontribusi dalam tiga atau lebih gol di final Liga Champions — dan ia melakukannya hanya dalam 65 menit.

Kvaratskhelia melanjutkan dominasi PSG dengan mengejar umpan Dembele dan mencetak gol keempat. Kemudian, tak butuh tiga menit setelah masuk, pemain muda 19 tahun lainnya, Senny Mayulu, menghujam bola ke tiang dan masuk untuk menggenapkan pesta PSG—mungkin salah satu final paling timpang dalam sejarah Liga Champions.

Rating Pemain PSG dari Allianz Arena, Munich

Penjaga Gawang & Lini Belakang

Gianluigi Donnarumma (6/10): Hanya membuat dua penyelamatan. Sebagian besar aksi terjadi jauh dari gawangnya.

Achraf Hakimi (8/10): Menggunakan kecepatan dengan sangat baik, naik-turun sepanjang laga dan mencetak gol pembuka.

Marquinhos (7/10): Tenang dan kokoh dalam menghadapi tekanan dari Inter.

Willian Pacho (7/10): Berhasil menjaga bola di garis dan menjadi awal dari gol kedua.

Nuno Mendes (7/10): Umpan tajam dan duel sukses melawan Dumfries.

Lini Tengah

Joao Neves (6/10):
Berperan dalam menjaga penguasaan bola dengan akurasi umpan yang tinggi.

Vitinha (8/10):
Memberi assist untuk gol pertama, menginisiasi gol ketiga, serta solid di lini tengah.

Fabian Ruiz (7/10):
Berjalan santai namun tetap mampu mengirimkan bola-bola berbahaya.

Lini Serang

Desire Doue (10/10): Sungguh luar biasa. Efektif dan penuh flair, menciptakan tiga gol dalam malam bersejarah.

Ousmane Dembele (8/10): Ancaman konstan. Mengatur dua assist kunci dan membuka ruang dengan kecerdasannya.

Khvicha Kvaratskhelia (7/10): Selalu berbahaya meski melewatkan lima peluang sebelum akhirnya mencetak gol keempat.

Pemain Pengganti & Pelatih

Bradley Barcola (7/10): Nyaris mencetak gol indah dan memberi assist untuk gol kelima.

Lucas Hernandez (5/10): Minim kontribusi setelah masuk di akhir laga.

Senny Mayulu (6/10): Langsung cetak gol setelah masuk. Debut impian di final besar.

Warren Zaire-Emery (N/A): Terlalu singkat untuk dinilai.

Goncalo Ramos (N/A): Masuk terlambat, tidak sempat memberikan dampak.

Luis Enrique (8/10): Taktik sempurna. Timnya tampil dominan dari awal hingga akhir, bahkan saat unggul tiga gol tetap bermain agresif.

Analisis Singkat

PSG tidak hanya mengangkat trofi Liga Champions, tetapi juga mendemonstrasikan level permainan yang luar biasa, terutama dari generasi mudanya seperti Desire Doue dan Senny Mayulu.

Dengan dominasi total atas Inter Milan, pertandingan ini mencerminkan visi jangka panjang PSG di bawah Luis Enrique: sepak bola menyerang berbasis teknik dan kecepatan, dengan keberanian memberi kepercayaan kepada para pemain muda.