Site icon Gilabola.com

Dilema Kai Havertz, Keputusan Sulit Mikel Arteta untuk Menghadapi FC Porto di Liga Champions

Keputusan Sulit Mikel Arteta untuk Menghadapi FC Porto di Liga Champions

Gila Bola – Arsenal, yang telah kembali ke panggung elit Eropa di Liga Champions, bersiap menghadapi FC Porto untuk pertandingan babak 16 besar Liga Champions pada Kamis (22/2) dini hari WIB

Meski dianggap sebagai salah satu favorit empat besar untuk meraih gelar musim ini, Arsenal asuhan Mikel Arteta menyadari bahwa pertandingan melawan Porto tidak akan mudah.

Meskipun prestasi Arsenal di Liga Inggris sangat membanggakan setelah hampir memenangkan Premier League musim lalu dan sekali lagi menantang gelar musim ini, tantangan di Eropa tetap menjadi ujian tersendiri.

Arsenal menempati posisi yang kuat, namun keberhasilan mereka di Liga Champions masih belum terjamin untuk melangkah ke babak berikutnya. Porto, yang memiliki pengalaman dan telah mencapai delapan besar sebanyak tiga kali, tidak bisa dianggap remeh.

Tim asuhan Mikel Arteta harus menghadapi dilema besar terkait kehadiran pemain kunci mereka, dengan Gabriel Jesus, Oleksandr Zinchenko, Fabrio Vieira, Takehiro Tomiyasu, Thomas Partey, dan Jurrien Timber.

Pengalaman menjadi Kunci

Dalam menghadapi atmosfer yang tidak bersahabat di Portugal, pengalaman menjadi kunci bagi Arsenal. Dengan sebagian besar skuad yang masih baru dalam kompetisi ini, kehadiran pemain berpengalaman akan sangat berharga.

Meski Thomas Partey kemungkinan tidak dapat bermain secara penuh karena cedera, Mikel Arteta dapat mengandalkan pemain-pemain yang telah berkompetisi di tahap ini sebelumnya.

Bukayo Saka dan Declan Rice, meskipun masih muda, telah bermain dalam pertandingan besar. Namun, untuk menghadapi tekanan babak gugur Liga Champions, kehadiran pemain seperti Jorginho dan Kai Havertz, yang telah berperan kunci dalam tim pemenang Liga Champions sebelumnya, akan memberikan keunggulan bagi Arsenal.

Dilema Formasi

Dengan dilema cedera dan formasi, Arteta harus mempertimbangkan komposisi timnya dengan hati-hati. Jika Havertz dan Jorginho harus bermain bersama, maka pemilihan gelandang lain menjadi penting

Antara Rice dan Martin Odegaard, Arteta harus membuat keputusan sulit. Demikian pula, di lini serang, pilihan antara Saka, Martinelli, dan Trossard memerlukan pertimbangan matang.

Sebenarnya Declan Rice dan Martin Odegaard umumnya adalah pilihan utama di lini tengah, jadi kemungkinan mereka akan dipertahankan, dan Jorginho bisa disertakan, yang berarti perlu ada solusi untuk Kai Havertz.

Havertz sebagai False Nine

Mikel Arteta harus memikirkan cara terbaik untuk memainkan serangan Arsenal. Jika Havertz dan Jorginho harus berduet, posisi gelandang lainnya menjadi krusial. Apakah memasukkan Rice atau Odegaard yang merupakan dua pilihan utama.

Opsi yang mungkin adalah memainkan Kai Havertz sebagai false nine, yang berarti tugas sang manajer berikutnya adalah untuk memilih antara Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, dan Leandro Trossard di dua penyerang lainnya.

Jorginho dan Kai Havertz berada di tim pemenang Liga Champions 2021 Chelsea jadi pengalaman mereka berharga, tapi ini berarti Mikel Arteta harus mengacaukan sistem yang telah membantu mereka mencetak 21 gol dalam lima pertandingan sejak jeda musim dingin.

Exit mobile version