Drama di Tengah Euforia: Inzaghi Nyaris Kena Sanksi, Diselamatkan Pemain Inter Milan

Gilabola.com – Di tengah laga epik yang menyajikan 12 gol dan berbagai plot twist dramatis, sebuah momen unik terjadi di San Siro: pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, hampir membuat dirinya terancam sanksi, sebelum akhirnya ‘diselamatkan’ oleh pemainnya sendiri.

Peluit Kontroversial dan Amarah Inzaghi

Saat pertandingan leg kedua memasuki half-time babak perpanjangan waktu, Inter Milan unggul 4-3 atas Barcelona (agregat 7-6) berkat gol Davide Frattesi. Tim sedang dalam momentum penuh, terus menekan dan membuat Barcelona tertekan.

Namun tepat ketika Inter menyerang dan seolah bisa mencetak gol kelima, wasit meniup peluit tanda berakhirnya babak pertama perpanjangan waktu. Hal ini langsung membuat Inzaghi geram. Sang pelatih berlari ke arah wasit, menunjukkan ketidakpuasannya terhadap waktu peluit yang dianggap menghentikan momentum timnya.

Pemain Pengganti Jadi “Bodyguard” Sang Pelatih Inter

Insiden itu nyaris luput dari sorotan kamera, namun tidak dari komentator legendaris Jon Champion. Ia berkata:

“Satu atau dua pemain pengganti Inter langsung masuk ke lapangan dan mendorong Inzaghi kembali ke area teknis. Mereka melindunginya dari kemungkinan terkena sanksi jika benar-benar berkonfrontasi langsung dengan wasit.”

Momen saat Simone Inzaghi nekat masuk ke lapangan
Momen saat Simone Inzaghi nekat masuk ke lapangan

Reaksi cepat para pemain cadangan ini sangat krusial. Jika Inzaghi terus maju dan melakukan protes keras, dia bisa saja diusir dari lapangan atau bahkan dilarang mendampingi tim di final Liga Champions yang sangat dinanti di Allianz Arena, Munich.

Frattesi Cetak Gol, Acerbi Ukir Sejarah, Inzaghi Tak Terbendung di Akhir

Beberapa menit sebelum insiden tersebut, Davide Frattesi mencetak gol krusial untuk membawa Inter kembali unggul di babak perpanjangan waktu.

Sebelumnya, Francesco Acerbi, bek veteran berusia 37 tahun, mencetak gol penyama kedudukan yang membuat Inter tetap hidup.

Laga pun berakhir dengan kemenangan 4-3 (7-6 agregat) untuk Inter Milan. Setelah peluit akhir dibunyikan, Inzaghi sekali lagi berlari ke lapangan.

Kali ini bukan untuk protes, tapi untuk merayakan lolos ke final Liga Champions — dan kali ini, tidak ada yang mencoba menghentikannya.