Gilabola.com – Pertandingan perempat final Liga Champions di Emirates Stadium pada dini hari tadi antara Arsenal vs Real Madrid berubah menjadi panggung besar bagi Declan Rice.
Gelandang Arsenal itu berhasil mencetak dua gol indah dari situasi bola mati dan mengantarkan timnya menang telak 3-0 atas Real Madrid. Dengan kemenangan ini, Arsenal kini berada di atas angin menjelang leg kedua.
Media sepak bola di Inggris memang langsung memuji aksi Rice, tapi reaksi dari media Spanyol ternyata tidak kalah menarik. Mereka tak hanya memberi pengakuan atas kualitas luar biasa dari dua tendangan bebas pemain timnas Inggris itu, tapi juga menyampaikan kritik tajam terhadap performa Real Madrid secara keseluruhan.
Dalam laporannya setelah pertandingan, harian olahraga Marca menulis bahwa Declan Rice telah melukai Real Madrid secara mematikan lewat dua tembakan meriamnya.
Free Kick Luar Biasa
Mereka menilai tim asuhan Carlo Ancelotti tampil buruk, tanpa ide, tanpa rencana, dan tanpa permainan yang jelas. Bahkan, menurut mereka, hanya penampilan gemilang Courtois yang menyelamatkan Los Blancos dari kekalahan yang lebih memalukan.
Khusus mengenai gol kedua Rice, Marca menulis bahwa gol tersebut benar-benar luar biasa dan menyebut performa Rice malam itu sebagai penampilan yang spektakuler. Bagi mereka, dua gol dari bola mati itu menjadi bukti sahih bagaimana pemain Arsenal tersebut tampil bak maestro di lapangan.
Media AS juga mengangkat pernyataan dari mantan pemain Alvaro Benito, yang menyoroti proses gol pertama Rice. Ia mengungkapkan bahwa pelanggaran kecil itu seharusnya tak menjadi ancaman serius, namun tembakan Rice mampu memutar bola dengan luar biasa.
Benito menyalahkan susunan pagar betis Real Madrid dalam mengantisipasi bola mati dan menyebut bahwa itu merupakan kesalahan yang seharusnya bisa diantisipasi lewat latihan.
Sementara untuk gol kedua, Benito menyebutkan bahwa gol tersebut sungguh luar biasa dan menyatakan kekagumannya dengan kalimat emosional.
Momen Impian
Di sisi lain, komentator Dani Garrido mengatakan bahwa jika gol pertama sudah bagus, maka gol kedua jauh lebih hebat lagi. Dia bahkan menyebut situasi ini sebagai tanda bahaya besar untuk Madrid.
Penulis El País, Manuel Jabois, menggambarkan performa Rice dengan nada puitis. Dia menyebut bahwa gelandang Arsenal itu telah mencapai fase dalam hidup yang biasanya hanya menjadi impian masa kecil—bermain dalam laga besar, di kompetisi terbaik, melawan juara bertahan, dan mencetak dua gol mustahil dari tendangan bebas yang menghancurkan.
Jabois menyebut gol-gol tersebut begitu dahsyat hingga Courtois pun tak mampu menghentikannya, meski kiper asal Belgia itu tampil luar biasa di pertandingan tersebut.
Peran Pelatih Bola Mati
Di balik keberhasilan itu, rupanya ada peran penting dari pelatih bola mati Arsenal, Nicolas Jover. Jurnalis asal Madrid, Andres Weiss, melaporkan bahwa Jover terlihat memberi isyarat khsus kepada Rice.
Dia, dari sisi lapangan, meminta agar Rice mengarahkan tendangannya melengkung melewati sisi pagar betis, bukan langsung ke atas. Strategi itu terbukti berhasil dan menciptakan gol yang sulit dipercaya.
Para fans Arsenal juga tampak mendorong Rice untuk mengeksekusi sendiri tendangan tersebut, namun sedikit yang menduga bahwa bola akan meluncur seindah itu. Kombinasi antara insting Rice, teknik tendangan bebas kelas dunia, dan arahan taktis dari Jover menciptakan malam bersejarah di panggung terbesar sepak bola Eropa.