Gilabola.com – Inter Milan dan Barcelona akan saling bentrok di leg kedua semifinal Liga Champions UEFA di San Siro, usai bermain imbang dramatis 3-3 di leg pertama — dan kini, hanya satu dari mereka yang akan melangkah ke final di Allianz Arena.
Laga ini adalah yang terbesar musim ini bagi kedua tim. Dengan hasil imbang 3-3 di Montjuic sebagai modal, Barcelona dan Inter sama-sama memiliki peluang terbuka menuju final.
Tidak mengherankan, baik Hansi Flick maupun Simone Inzaghi melakukan rotasi dalam pertandingan liga terakhir mereka demi menyimpan tenaga untuk duel akbar ini — bukti betapa pentingnya laga ini bagi kedua kubu.
Kelemahan Terbuka, Ancaman Terus Mengintai
Meski Inter Milan merupakan tim dengan pertahanan terbaik di Liga Champions musim ini, Barcelona sukses membobol gawang mereka tiga kali pada leg pertama. Namun, kelemahan Barcelona pun terlihat jelas.
Anak asuh Hansi Flick terlihat rapuh saat menghadapi situasi bola mati, di mana Inter memanfaatkan kelengahan itu untuk mencetak gol.
Masalah pertahanan ini harus segera dibenahi jika Barcelona ingin lolos ke partai puncak. Meskipun begitu, serangan mereka tetap mematikan, dan itu menjadi senjata utama mereka untuk menaklukkan tuan rumah di San Siro.
Barcelona Unggul Tipis Secara Performa
Barcelona datang dengan kepercayaan diri tinggi. Dalam lima pertandingan terakhir, mereka meraih empat kemenangan dan satu hasil imbang, termasuk kemenangan 3-2 atas Real Madrid di final Copa del Rey.
Dari lima laga tersebut, Barça mencetak 13 gol, namun juga kebobolan sembilan kali. Produktif, tapi tetap menyimpan celah berbahaya yang bisa dimanfaatkan Inter.
Sebaliknya, Inter Milan justru mengalami penurunan performa. Dalam lima laga terakhir, mereka hanya meraih satu kemenangan, satu imbang, dan tiga kali kalah. Mereka hanya mampu mencetak empat gol dan kebobolan delapan kali.
Meski begitu, kekuatan Inter di San Siro tetap tak bisa diremehkan, apalagi di kompetisi Eropa yang seringkali menghadirkan kejutan.
Siapa yang Lebih Tajam, Dialah Pemenangnya
Pertandingan ini akan ditentukan oleh efektivitas dan ketajaman di momen-momen krusial. Kedua tim sudah tahu kelemahan masing-masing, dan kemenangan akan menjadi milik siapa pun yang mampu mengeksekusi peluangnya lebih baik.
Hanya satu klub yang akan meninggalkan San Siro dengan tiket ke final — dan seluruh dunia akan menanti siapa yang layak tampil di Allianz Arena.