Gila Bola – Skor agregat tidak berubah sampai akhir, tetap 0-1 bagi keunggulan Inter Milan dan meloloskan tim Italia itu ke perempat final Liga Champions musim 2022/23, yang diwarnai adegan memalukan oleh Denzel Dumfries.
Sang pemain Belanda tengah berebut bola melawan gelandang Galeno asal Brasil ketika Dumfries terjatuh sembari memegangi celana pemain FC Porto itu, mempertontonkan adegan kurang senonoh.
Tim Portugal tersebut mendominasi jalannya pertandingan leg kedua 16 besar kompetisi ini, namun gol Romelu Lukaku jelang akhir dari leg pertama di San Siro terbukti menjadi satu-satunya pembeda kedua kesebelasan.
Inter Kini Ulangi Prestasi Tahun 2011
Sudah sejak lama Nerazzurri gagal lolos sejauh ini. Terakhir kali mereka menembus babak perempat final terjadi pada tahun 2011, satu musim setelah mereka memenangkan Liga Champions dan juara Liga Italia serta Coppa Italia bersama Jose Mourinho.
Pada musim 2010/11 ini mereka lolos sampai ke delapan besar kompetisi elit Eropa dengan Rafa Benitez dipecat di bulan Desember, sebelum Leonardo masuk menggantikannya.
Pada tahap babak 16 besar tahun itu, Inter mengalahkan Bayern Munchen dengan keunggulan gol tandang setelah skor 3-3 agregat.
Itu Merupakan Prestasi Terbaik Inter, Terakhir Kali
Lolos sampai ke perempat final kompetisi Liga Champions merupakan prestasi terbaik Inter Milan karena sejak melakukannya terakhir kali, sampai hari ini mereka belum bisa lagi mengulanginya.
Nerazzurri lolos sampai ke 16 besar kompetisi sebanyak dua kali, tahun 2012 sebelum dihentikan oleh Marseille, dan tahun 2022 musim lalu, saat mereka dihentikan oleh Liverpool.
Jadi, kelolosan mereka sampai ke perempat final musim 2022/23 ini akan membangkitkan kenangan manis tahun 2010 saat mana mereka meraih treble gelar, satu-satunya yang pernah diraih oleh klub Italia mana pun sejauh ini.
Musim Mengecewakan Bagi FC Porto
Sebaliknya bagi Mehdi Taremi dan rekan-rekannya, ini akan menjadi sebuah musim yang mengecewakan. Mereka tersingkir dari penyisihan grup musim lalu, setelah lolos sampai perempat final pada tahun 2021.
Sebelum itu Porto juga terhenti pada 16 besar pada tahun 2017 dan 2018, sebelum melaju sampai delapan besar pada 2019.