Gilabola.com – Pep Guardiola menghadapi dilema besar menjelang laga penting Manchester City melawan Arsenal di Liga Inggris dan Napoli di Liga Champions.
Kondisi jadwal yang padat membuat sang manajer harus menentukan prioritas antara pertandingan domestik yang krusial melawan rival utama, atau laga Eropa pertama musim ini yang tidak kalah penting.
Situasi ini menempatkan Manchester City dalam tekanan tinggi, terutama karena kedua lawan datang dengan reputasi kuat di panggung sepak bola.
Pertemuan dengan Arsenal kali ini berbeda dari musim sebelumnya. Jika tahun lalu Manchester City lebih diunggulkan, kini Arsenal dianggap berada di depan setelah berhasil mengalahkan City 5-1 di Emirates.
Faktor lokasi pertandingan yang digelar di London juga memperberat tugas City, apalagi mereka baru akan menjalani laga Eropa kontra Napoli sehari lebih lambat dibandingkan Arsenal yang sudah lebih dulu bermain di Bilbao.
Jadwal Padat Jadi Tantangan
Masalah utama bagi Guardiola adalah waktu persiapan yang terbatas. Arsenal akan bermain di Spanyol pada Selasa malam dan kembali ke London lebih cepat, sementara City baru melawan Napoli di Etihad pada Kamis waktu setempat.
Dengan Jumat dipastikan hanya bisa digunakan untuk pemulihan dan Sabtu untuk perjalanan, praktis tidak ada kesempatan ideal untuk merancang strategi matang menghadapi Arsenal.
Guardiola dituntut memikirkan susunan tim untuk laga Liga Inggris bahkan sebelum laga Liga Champions bergulir melawan Napoli. Hal ini jelas tidak ideal, karena setiap manajer biasanya ingin fokus satu per satu pada pertandingan yang dijalani. Namun, padatnya kalender sepak bola modern membuat opsi itu hampir mustahil.
Antara Liga dan Eropa
Dilema Guardiola juga berkaitan dengan prioritas: apakah menyimpan tenaga pemain kunci untuk Arsenal atau menurunkan kekuatan penuh di Liga Champions.
Napoli bukan lawan mudah, dengan status mereka sebagai juara Italia, sehingga mengabaikan laga ini bisa berisiko besar. Namun, Arsenal juga merupakan rival utama dalam perebutan gelar Liga Inggris, dan kehilangan poin bisa berdampak panjang pada posisi klasemen.
Situasi ini bukan hanya dihadapi Guardiola, melainkan juga Mikel Arteta di kubu Arsenal. Meski memiliki sedikit keuntungan waktu, Arteta juga harus memutuskan apakah fokus pada Liga Inggris atau Liga Champions.
Bagi kedua tim, momentum sangat penting karena hasil buruk di salah satu kompetisi bisa memengaruhi performa di ajang lainnya. Keputusan Guardiola dalam dua hari ke depan akan menentukan arah awal musim Manchester City.
Siapa yang diturunkan melawan Napoli, siapa yang disimpan untuk Arsenal, dan bagaimana rotasi dilakukan akan menjadi gambaran seberapa besar prioritas yang diberikan untuk setiap kompetisi.
Pada akhirnya, tekanan jadwal dan padatnya kalender pertandingan sepak bola modern kembali memperlihatkan betapa sulitnya menjaga keseimbangan antara dua ajang bergengsi. Manchester City harus bijak memilih agar tidak kehilangan langkah di awal musim.