Gilabola.com – Dengan babak penyisihan grup Liga Champions sudah hampir mencapai ujung jalan, menarik kita simak kembali tentang aturan babak fase grup turnamen ini ketika ada dua atau lebih tim yang punya poin imbang.
Fase grup Lga Champions sudah berada di tahap matchday kelima, dan dua pekan mendatang, akan digelar matchday keenam atau pekan terakhir, dengan masih ada beberapa klub yang terus berjuang untuk memenangkan tiket ke 16 besar.
Salah satu sorotan yang menarik di babak fase grup adalah, jika nantinya ada dua tim atau lebih yang punya poin sama, lalu bagaimana sistem perhitungannya yang menentukan siapa yang berhak di peringkat lebih tinggi? Simak aturannya berikut.
Pertama, jika ada dua tim yang sama poinnya, maka dihitung berdasarkan poin head to head. Misal PSG vs Newcastle United, yang unggul The Magpies secara head to head karena menang 4-1 di St James’ Park dan imbang 1-1 di Parc des Princes.
Kedua, jika poin tetap sama, maka dihitung berdasarkan selisih gol, tim mana yang lebih unggul dari pertandingan grup yang dimainkan di antara tim-tim yang bersangkutan, maksudnya head to head kedua tim.
Ketiga, yaitu berdasarkan jumlah gol yang dicetak, yang mencetak gol lebih banyak dalam pertandingan grup yang dimainkan di antara tim-tim yang bersangkutan (head to head), maka dia yang layak berada di posisi yang lebih tinggi.
Keempat, berdasarkan jumlah gol tandang yang dicetak di antara pertemuan kedua tim. Misal tim A menang 3-2 di kandang dan tim B menang 2-1 di kandang, maka tim B yang lolos karena unggul gol tandang.
Kelima, jika setelah menerapkan kriteria pertama hingga keempat, kedua tim masih mempunyai peringkat yang sama, maka berdasarkan selisih atau margin gol di semua pertandingan grup mereka.
Keenam, jika selisih gol (misal sama-sama +5 gol) juga sama, maka berdasarkan jumlah gol yang dicetak. Tim yang mencetak 12 gol (misal 12-7) berhak lolos daripada tim yang mencetak 10 gol (10-5), meski punya margin gol yang sama (+5).
Ketujuh, jika masih sama, seperti kasus Benfica dan PSG musim lalu yang jumlah poin sama (14), jumlah gol sama (16), selisih gol sama (+9) setelah head to head sama persis (imbang dua kali 1-1), maka berdasarkan gol tandang yang dicetak di semua pertandingan grup mereka.
Kedelapan, jika masih sama, maka berdasarkan jumlah kemenangan di grup. Misal tim A dapat 9 poin dari menang tiga kali dan kalah tiga kali, dan tim B dapat 9 poin dari menang dua, imbang tiga, dan kalah satu, maka tim A lolos.
Kesembilan, jika masih sama, maka berdasarkan kemenangan tandang. Misal tim A dan tim B sama-sama menang empat kali, tapi tim A menang tandang dua kali dan tim B menang tandang sekali, maka tim A lolos.
Kesepuluh, jika masih sama, maka dihitung berdasarkan kedisiplinan tim, yaitu berdasarkan jumlah kartu kuning dan kartu merah yang diterima di antara kedua tim yang bersangkutan.
Kesebelas, jika juga masih sama, maka solusi terakhir yang tidak mungkin bisa sama lagi, yaitu berdasarkan koefisien klub yang telah dihitung oleh UEFA.