Keputusan Taktik Pergantian Pemain Terbukti Blunder, Begini Pembelaan Pep Guardiola

Gila BolaManchester City harus puas dengan hasil imbang 3-3 melawan Feyenoord dalam laga lanjutan fase grup Liga Champions yang dramatis, meski sempat unggul 3-0.

Keputusan Pep Guardiola untuk melakukan sejumlah pergantian pemain menjadi bahan perbincangan, terutama karena hal itu dianggap memengaruhi performa tim di babak kedua.

Namun, Guardiola memberikan penjelasan terkait pilihannya, termasuk pembelaannya terhadap Josko Gvardiol yang menjadi sorotan dalam pertandingan yang mengecewakan tersebut.

Guardiola memutuskan untuk menarik keluar Nathan Ake, Ilkay Gundogan, dan Phil Foden ketika City unggul tiga gol. Dia menggantikan mereka dengan Kevin De Bruyne yang belum sepenuhnya fit, James McAtee yang jarang dimainkan, serta Jahmai Simpson-Pusey, seorang bek muda.

Langkah ini disebut Guardiola sebagai bagian dari strategi untuk mengistirahatkan para pemain kunci jelang pertandingan melawan Liverpool di Premier League. Dia merasa situasi permainan sudah aman dan yakin bahwa pergantian tersebut tidak akan memengaruhi hasil akhir.

Guardiola menjelaskan bahwa Nathan Ake ditarik lebih awal karena kekhawatiran akan kebugarannya, mengingat Ake memiliki riwayat cedera. Sementara itu, Gundogan yang merupakan satu-satunya gelandang bertahan yang tersedia juga perlu dijaga kondisinya.

Phil Foden, yang menurut Guardiola telah bermain terlalu banyak menit dalam beberapa pekan terakhir, diberi waktu istirahat. Selain itu, dia ingin memberikan waktu bermain kepada De Bruyne untuk membangun ritme pasca-cedera, serta memberi kesempatan kepada dua pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka.

Namun, setelah pergantian tersebut, Feyenoord memanfaatkan kelemahan di lini pertahanan City. Tim asal Belanda itu berhasil mencetak tiga gol, memanfaatkan kurangnya perlindungan di sektor belakang.

Hasil ini memperpanjang tren negatif Manchester City, yang kini gagal meraih satu pun kemenangan dalam enam pertandingan berturut-turut di semua kompetisi.

Di sisi lain, Guardiola juga memberikan pembelaan terhadap Josko Gvardiol, yang dianggap bertanggung jawab atas dua gol pertama Feyenoord. Menurut Guardiola, Gvardiol adalah pemain muda dengan potensi besar yang masih membutuhkan pengalaman untuk berkembang.

Dia menyebut bahwa meskipun pemain asal Kroasia itu membuat kesalahan, secara keseluruhan dia tetap tampil baik di lapangan. Guardiola menegaskan bahwa tanggung jawab tidak hanya berada pada satu pemain, melainkan merupakan bagian dari dinamika tim secara keseluruhan.

Guardiola menambahkan bahwa Gvardiol akan belajar dari pengalaman tersebut dan yakin bahwa pemain tersebut memiliki masa depan cerah. Dia menilai Gvardiol sebagai seorang pemain dan pribadi yang luar biasa, serta berharap tim dapat memberikan dukungan lebih kepadanya di masa depan.