Koefisien UEFA: Liga Inggris Dapat Lima Tiket Liga Champions Musim Depan, Liga Italia Merana

Gilabola.comManchester City kini tengah berusaha merebut kembali tempat mereka di Liga Champions setelah tersingkir dari kompetisi tersebut akibat kekalahan agregat 6-3 dari Real Madrid.

Harapan mereka untuk kembali ke turnamen bergengsi Eropa itu untuk musim depan mendapat dorongan besar dari perhitungan koefisien UEFA yang baru saja diperbarui.

Kylian Mbappe berhasil mencetak hat-trick di ibu kota Spanyol, yang membuat Real Madrid meraih kemenangan kedua atas tim asuhan Pep Guardiola. Sebelumnya, mereka sudah menang dramatis 3-2 pada leg pertama di Manchester.

Dengan tersingkirnya City, hanya Liverpool, Arsenal, dan Aston Villa yang masih bertahan sebagai wakil Inggris di Liga Champions setelah memastikan tempat mereka di babak 16 besar.

Sementara itu, tim-tim Inggris lainnya masih berjuang di Liga Europa dan Liga Konferensi Europa. Manchester United, Tottenham Hotspur, dan Chelsea masih memiliki peluang untuk menambah perolehan koefisien UEFA bagi Inggris.

Musim ini, Liga Champions telah mengalami perubahan format, di mana jumlah peserta meningkat menjadi 36 tim, bertambah empat dari musim sebelumnya. Dua dari empat tambahan kuota itu ditentukan berdasarkan koefisien asosiasi UEFA.

Peran Penting Koefisien UEFA

Trent Alexander-Arnold dan Mohammed Salah di laga kontra Aston Villa

Koefisien UEFA memainkan peran penting dalam menentukan jumlah tim dari suatu liga yang berhak tampil di Liga Champions musim depan. Dua negara teratas dalam daftar koefisien akan diberikan satu tempat tambahan. Saat ini, Inggris dan Spanyol menduduki posisi teratas, dengan enam dari tujuh klub mereka masih bertahan di kompetisi Eropa.

Keadaan ini membuat Liga Inggris berpeluang besar mendapatkan jatah lima tim di Liga Champions musim depan. Menurut data dari situs resmi UEFA, klub-klub Inggris telah mengumpulkan 146.250 poin koefisien musim ini, mengungguli Spanyol yang memiliki 129.750 poin serta Italia dengan 142.500 poin.

Namun, perhitungan ini dilakukan dengan membagi total poin dengan jumlah tim yang berlaga di Eropa. Inggris yang memiliki tujuh tim mendapatkan rata-rata 20.892 poin, sementara Spanyol memiliki rata-rata 18.535, dan Italia hanya 17.812 karena mengirimkan delapan tim musim ini.

Kabar Buruk Italia

Nicola Savona meratapi kekalahan dari PSV Eindhoven

Tersingkirnya Manchester City dari Liga Champions ternyata tidak mengurangi peluang Liga Inggris untuk mendapatkan satu tiket tambahan. Justru, kekalahan tiga tim Italia semakin memperbesar kemungkinan tersebut.

Juventus harus mengakui keunggulan PSV Eindhoven setelah kalah 4-3 di babak tambahan waktu. Sementara itu, AC Milan tersingkir setelah kalah agregat 2-1 dari Feyenoord, dan Atalanta, sang juara Liga Europa 2024, harus rela menyerah 3-1 di kandang melawan Club Brugge, sehingga kalah agregat 5-2.

Kini, hanya empat tim Italia yang tersisa di tiga kompetisi UEFA (Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi Eropa) untuk menambah poin koefisien mereka, sementara Inggris masih memiliki enam wakil.

Persaingan Tiket Eropa di Premier League

Justin Kluivert berduel dengan Morgan Gibbs-White di laga Bournemouth vs Nottingham

Persaingan di Liga Inggris sendiri semakin ketat dalam perebutan tiket ke Liga Champions. Meskipun City berambisi mengamankan posisi empat besar, kemungkinan peringkat kelima juga mendapatkan tempat di kompetisi tersebut memberikan jaminan tambahan bagi Guardiola dan timnya.

Saat ini, hanya terdapat selisih tiga poin antara City yang berada di peringkat keempat dan Newcastle di posisi ketujuh. Nottingham Forest menduduki peringkat ketiga dengan 47 poin, unggul empat poin dari Chelsea yang berada di urutan keenam.

Manchester City saat ini berada di posisi keempat dengan 44 poin, diikuti Bournemouth di peringkat kelima dengan 43 poin. Chelsea menempati peringkat keenam dengan jumlah poin yang sama, sementara Newcastle berada di urutan ketujuh dengan 41 poin. Fulham dan Aston Villa sama-sama mengoleksi 39 poin di posisi kedelapan dan kesembilan.

Pengakuan Guardiola

Pep Guardiola berbicara dengan Carlo Ancelotti usai laga Real Madrid vs Manchester City

Terkait kegagalan timnya di Liga Champions, Guardiola menyatakan bahwa lawan mereka memang bermain lebih baik. Dia juga mengakui bahwa dalam tiga musim sebelumnya, City lebih unggul dari Madrid, tetapi kali ini tim Spanyol itu tampil lebih baik.

Dia menjelaskan bahwa lawan mereka memiliki kemampuan berlari cepat, menguasai bola dalam waktu lama, menekan dengan intensitas tinggi, dan bertahan dengan solid. Dia menambahkan bahwa timnya harus belajar dari kekalahan tersebut dan menerimanya dengan lapang dada.

Guardiola juga menyampaikan bahwa timnya kini fokus untuk menyelesaikan 13 pertandingan Liga Inggris yang tersisa dengan harapan bisa kembali tampil di Liga Champions musim depan.

Juru taktik Catalan menegaskan bahwa timnya telah tampil luar biasa selama beberapa musim terakhir dan bertekad untuk terus berkembang secara bertahap.