
Gilabola.com – Tottenham Hotspur harus puas dengan hasil imbang 2-2 saat bertandang ke markas Bodo/Glimt pada laga fase grup Liga Champions. Gol bunuh diri Jostein Gundersen di menit ke-89 menjadi penyelamat bagi tim asuhan Thomas Frank yang sempat tertinggal dua gol lebih dulu.
Bodo/Glimt Menguasai Jalannya Pertandingan
Bermain di Aspmyra Stadion, tempat yang empat bulan lalu membawa Spurs meraih tiket final Liga Europa, kali ini Tottenham tampil di bawah tekanan sejak awal laga. Tuan rumah Bodo/Glimt tampil penuh percaya diri dan bahkan mendapat peluang emas di babak pertama lewat titik putih.
Sayangnya, Kasper Hogh gagal mengeksekusi penalti sehingga skor tetap 0-0 hingga turun minum. Meski begitu, dominasi Bodo tetap terlihat jelas dan mereka akhirnya mendapat ganjaran setelah jeda.
Jens Petter Haugh Jadi Momok Pertahanan Spurs
Memasuki babak kedua, publik tuan rumah bersorak setelah Jens Petter Haugh mencetak dua gol indah secara beruntun usai menit ke-66. Kedua gol tersebut seolah membuka jalan balas dendam Bodo/Glimt atas kekalahan di semifinal Liga Europa musim lalu.
Tottenham tampak goyah dan sulit keluar dari tekanan, hingga akhirnya satu momen penting mengubah arah pertandingan.
Spurs Bangkit Lewat Van de Ven dan Gol Bunuh Diri Gundersen
Ketertinggalan dua gol membuat Spurs mencoba bermain lebih agresif. Hasilnya datang di menit ke-68 saat Micky van de Ven, yang ditunjuk sebagai kapten sementara, berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1.
Momentum itu berlanjut hingga menit-menit akhir. Pada menit ke-89, tembakan Archie Gray berhasil ditepis kiper Nikita Haikin, namun bola justru membentur Jostein Gundersen dan berakhir sebagai gol bunuh diri. Skor pun berubah menjadi 2-2 dan menyelamatkan Spurs dari kekalahan.
Poin Berharga, tapi Performa Masih Mengecewakan
Tambahan satu poin membuat Tottenham kini mengoleksi empat poin di fase grup Liga Champions. Meski begitu, pelatih Thomas Frank jelas memiliki pekerjaan rumah besar karena timnya sudah tiga kali tertinggal lebih dulu pada bulan ini sebelum akhirnya bangkit.
Sementara itu, pelatih Bodo/Glimt Kjetil Knutsen harus menerima kenyataan pahit bahwa timnya gagal meraih kemenangan meski tampil dominan hampir sepanjang pertandingan.