Gila Bola – Bayer Leverkusen datang dengan keyakinan penuh untuk menghadapi Liverpool dalam laga lanjutan babak fase grup Liga Champions UEFA pada pertengahan pekan ini di Anfield.
Meski Liverpool sedang dalam performa terbaik, memuncaki klasemen sementara Premier League, bukan berarti bahwa tidak ada peluang bagi juara Jerman untuk mendapatkan hasil kejutan di laga ini.
Ada lima alasan mengapa tim asuhan Xabi Alonso berpeluang besar untuk membawa pulang kemenangan penting dari Anfield dalam pertemuan Liga Champions pada Rabu (6/11) dini hari WIB.
Pertama, performa impresif sejak musim lalu. Leverkusen telah menunjukkan performa yang luar biasa sejak musim lalu di bawah kendali Alonso.
Tim ini hanya kalah dua kali dari 67 pertandingan kompetitif yang dimainkan di berbagai ajang. Prestasi tersebut membawa Leverkusen meraih gelar Bundesliga pertama dan Piala DFB kedua mereka, serta Piala Super.
Laju impresif ini membuat mereka terbiasa menghadapi tantangan besar dan memungkinkan mereka meraih hasil baik melawan Liverpool, yang telah memenangkan tiga pertandingan Liga Champions musim ini.
Kedua, lini serang yang kuat dan kreatif. Keberhasilan Leverkusen tidak lepas dari kekuatan lini serang yang solid. Florian Wirtz dan Victor Boniface menjadi tumpuan utama serangan dengan kontribusi gol dan assist yang impresif.
Wirtz, dengan kemampuan menyerang yang ciamik, dan Boniface, dengan kecepatan serta ketajaman yang mematikan, memberikan ancaman nyata bagi lawan. Tak hanya itu, pasangan bek sayap Jeremie Frimpong dan Alejandro Grimaldo, yang dikenal dengan julukan ‘Grimpong,’ turut memberikan kontribusi gol dan assist yang signifikan.
Strategi ini memungkinkan tim Alonso untuk mengejutkan pertahanan Liverpool, terlebih dengan kiper utama Liverpool, Alisson Becker, yang harus absen akibat cedera hamstring.
Ketiga, pertahanan kokoh di kompetisi Eropa. Selain menyerang, Leverkusen menunjukkan ketangguhan di lini pertahanan. Meskipun lebih fokus pada serangan musim ini, mereka tetap memiliki rekor pertahanan yang mengesankan, hanya kebobolan satu gol dalam tiga pertandingan Liga Champions.
Gol tunggal tersebut, yang dicetak oleh pemain Brest melalui tendangan voli, menjadi satu-satunya celah dalam lini belakang Leverkusen. Dengan kapten Lukáš Hrádecký kembali ke bawah mistar gawang, pertahanan Leverkusen semakin solid, menambah tantangan bagi lini serang Liverpool yang tengah berusaha mempertahankan dominasi mereka di kompetisi Eropa.
Keempat, pengetahuan mendalam Xabi Alonso tentang Liverpool. Pengalaman Xabi Alonso sebagai mantan pemain Liverpool menjadi keuntungan tambahan bagi Leverkusen.
Alonso pernah bermain lima tahun di Anfield dan turut membantu Liverpool meraih gelar Liga Champions tahun 2005. Pengalamannya ini memberikannya pemahaman mendalam tentang kultur dan gaya permainan Liverpool.
Pengaruhnya di lapangan kemungkinan besar akan memberi motivasi ekstra kepada para pemainnya, apalagi dengan tambahan pengalaman dari gelandang Granit Xhaka yang sudah beberapa kali menghadapi Liverpool selama kariernya di Premier League bersama Arsenal.
Kelima, kedalaman skuad yang Mumpuni Keberhasilan Alonso dalam membangun tim yang kuat terlihat dari kedalaman skuad yang dimiliki Leverkusen. Hampir semua pemain andalan Leverkusen siap tempur, hanya Amine Adli dan Jeanuël Belocian yang absen karena cedera.
Ini memberi Alonso fleksibilitas untuk mengatur strategi sesuai dengan kondisi permainan. Patrik Schick, misalnya, bisa menjadi opsi alternatif untuk memperkuat lini serang, sementara Jonas Hofmann dapat memberi umpan-umpan akurat ke kotak penalti lawan.
Leverkusen memiliki kekuatan dalam menyerang maupun bertahan, serta didukung kedalaman skuad yang memungkinkan mereka beradaptasi dengan berbagai situasi yang mungkin dihadapi. Dengan kemampuan taktikal Alonso dan skuad yang solid, Leverkusen bisa saja membuat kejutan di Anfield dan mengalahkan Liverpool.