
Gilabola.com – Borussia Dortmund yakin menang di kandang Juventus di laga pertama Liga Champions, Rabu dini hari 17 September 2025. Die Borussen punya lima alasan mengapa mereka bisa wujudkan tekad tersebut, walau bermain di kandang lawan.
Borussia Dortmund memulai kiprahnya di Liga Champions musim 2025 2026 ini, dengan tandang ke markas Juventus di Turin.
Raksasa Italia itu tentunya akan menjadi lawan yang tangguh, meskipun striker andalan Dortmund, Serhou Guirassy, dan beberapa wajah baru siap menorehkan prestasi dan merebut tiga poin di Allianz Stadium.
Guirassy Tampil Gemilang
Serhou Guirassy menikmati musim 2024 2025 yang fantastis, terutama di Liga Champions. Tak ada pemain di kompetisi ini yang lebih sering mencetak gol dibandingkan pemain internasional Guinea tersebut.
Ia sukses mencetak hat-trick di pertandingan leg kedua perempat final melawan Barcelona – pertandingan terakhir Dortmund di kompetisi ini, sehingga total golnya menjadi 13 gol dalam 14 pertandingan.
Musim ini, Guirassy lanjutkan performa gemilangnya musim lalu – yang hanya menghasilkan 34 gol dalam 45 pertandingan di semua kompetisi, dengan mencetak lima gol dalam empat pertandingan awal musim ini.
Ia sekarang masih berada dalam performa terbaiknya, dan karena itu rasanya tak terelakkan lagi bahwa ia akan kembali tampil mengesankan di panggung terbesar benua biru, yang dimulai dini hari nanti.
Rekrutan Baru Siap Torehkan Prestasi
Beberapa wajah baru kemungkinan akan membela Dortmund di kompetisi ini. Gelandang Jobe Bellingham dan bek tengah, Aaron Anselmino, sebelumnya tak pernah bermain di Liga Champions.
Namun, Jobe Bellingham telah beradaptasi dengan setiap peningkatan kualitas yang ia hadapi di sepanjang karirnya sejauh ini.
Sementara penampilan Anselmino saat Dortmund menang 3-0 atas Union Berlin sebelum jeda internasional menunjukkan, pemain itu juga tak akan terpengaruh oleh sepak bola benua ini, walau ia absen saat Die Borussen menang 2-0 di Heidenheim baru-baru ini akibat masalah otot.
Sayangnya, Fabio Silva akan absen karena cedera pangkal paha, tapi Carney Chukwuemeka sudah tampil tiga kali di Liga Champions saat ia masih membela Chelsea.
Karena itulah, pemain tersebut dianggap sudah memiliki gambaran tentang kompetisi ini. Kualitasnya dalam mengolah bola dan kecepatan kakinya juga bisa membuat Juventus ketar-ketir jika ia diturunkan dini hari nanti.
Nyaman di Babak Penyisihan Grup
Dalam beberapa musim terakhir, Dortmund tampil gemilang di babak penyisihan grup/fase liga Liga Champions.
Mereka hanya finis satu poin di luar delapan besar musim lalu, dengan gol semata wayang Barcelona di menit-menit akhir laga di Signal Iduna Park telah menggagalkan hasil imbang Dortmund, yang seharusnya bisa memastikan tiket langsung ke babak 16 besar.
Pada musim 2023 2024, Dortmund tergabung dalam ‘Grup Neraka’ bersama PSG, Newcastle United dan AC Milan, namun mereka berhasil finis di puncak grup dengan 11 poin.
Tahun sebelumnya, hanya kebangkitan di menit-menit akhir yang mencegah BvB meraih kemenangan di Manchester City, dan itu menjadi satu-satunya kekalahan mereka di Grup G.
Secara keseluruhan, mereka hanya kalah lima kali dalam 20 pertandingan terakhir di babak pertama kompetisi ini.
Stabilitas di Bawah Kovac
Setelah membawa Dortmund ke Liga Champions musim lalu, menang tujuh kali dan seri satu kali dalam delapan pertandingan Bundesliga terakhir mereka, pelatih Nico Kovac dihadiahi kontrak baru berdurasi dua tahun oleh klub Hitam-Kuning tersebut.
Hal ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa Dortmund punya kepercayaan penuh kepada pelatih kepala asal Kroasia tersebut, dalam upaya mereka untuk kembali ke puncak klasemen Jerman maupun Eropa.
‘Keyakinan, intensitas dan gairah’ menjadi apa yang baru-baru ini dikatakan oleh Direktur Olahraga BvB, Sebastian Kehl, tentang Kovac.
Sifat-sifat inilah yang telah membantu pelatih berusia 53 tahun itu mendapatkan konsistensi yang lebih baik dari para pemainnya.
Mereka kini tak terkalahkan dalam 11 pertandingan terakhir di ajang liga, sementara mereka juga sudah mencetak delapan gol dalam tiga pertandingan pertama di Bundesliga musim ini.
Dengan setiap pertandingan yang berlalu, ide-ide Kovac diimplementasikan dengan lebih percaya diri oleh para pemainnya, yang tentu saja itu merupakan sesuatu yang baik.
Reputasi Kuat di Eropa
Dalam beberapa musim terakhir, Dortmund mampu bersaing dengan tim-tim terbaik di Liga Champions.
Mereka mencapai final pada musim 2023 2024, walau akhirnya kalah 2-0 dari Real Madrid, sementara mereka disingkirkan Barcelona di babak delapan besar musim lalu, meskipun hampir berhasil membalikkan defisit besar di leg pertama.
Dortmund juga memiliki kenangan indah saat bertemu Juventus. Apalagi, Si Nyonya Tua merupakan lawan BVB di final Liga Champions 1997, ketika klub bola yang berbasis di Ruhr itu menang 3-1 di Munich.
Ketika itu, Dortmund berhasil memenangkan kompetisi tersebut untuk pertama kalinya, dan satu-satunya.
Kovac dan timnya tentu sadar betul dengan sejarah tersebut, tapi penampilan mereka melawan tim-tim papan atas dalam beberapa tahun terakhir akan menjadi inspirasi dalam kesempatan itu.