Gilabola.com – Luis Enrique, pelatih Paris Saint-Germain (PSG), mengungkapkan kekecewaannya setelah timnya kalah 1-0 dari Liverpool dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Meski PSG mendominasi pertandingan, gol Harvey Elliott di menit ke-87 menjadi penentu kemenangan Liverpool. Enrique menyebut hasil ini “tidak adil” dan menegaskan bahwa timnya bermain jauh lebih baik.
PSG menguasai 70,5 persen penguasaan bola dan melepaskan 27 tembakan sepanjang pertandingan. Namun, kiper Liverpool, Alisson Becker, tampil bagus dengan membuat sembilan penyelamatan, termasuk beberapa penyelamatan spektakuler yang membuat PSG gagal mencetak gol.
Enrique mengakui bahwa penjaga gawang asal Brasil itu adalah pemain terbaik dalam pertandingan ini dan menjadi faktor utama kemenangan Liverpool di Parc des Princes.
Taktisi Spanyol itu merasa bahwa PSG layak mendapatkan hasil yang lebih baik. Dia menyebut bahwa sepak bola seringkali tidak adil, dan kali ini PSG menjadi korban dari ketidakadilan tersebut.
Meski begitu, dia bangga dengan performa timnya yang menurutnya sangat superior dibandingkan Liverpool. Enrique menegaskan bahwa PSG tidak akan menyerah dan akan berusaha membalikkan keadaan di leg kedua di Anfield.
Kekalahan ini menghentikan rekor tak terkalahkan PSG yang sudah berlangsung selama 22 pertandingan di semua kompetisi. Sebelumnya, PSG terakhir kali kalah pada November lalu saat menghadapi Bayern di Liga Champions. Kini, mereka harus berusaha bangkit dari kekalahan ini untuk mempertahankan peluang lolos ke perempat final.
Harvey Elliott, yang baru masuk menggantikan Mohamed Salah, langsung mencetak gol hanya dalam 47 detik setelah masuk ke lapangan setelah menerima umpan dari sesama pemain pengganti, Darwin Nunez.
Gol ini menjadi pukulan telat bagi PSG, yang sebelumnya terus menekan pertahanan Liverpool. Meski begitu, performa Alisson menjadi sorotan utama, dengan banyak yang menyebutnya sebagai kiper terbaik di dunia saat ini.
Enrique juga menyatakan bahwa Liverpool tidak pernah bermain seperti ini sepanjang musim, dan dominasi PSG-lah yang memaksa Liverpool bermain bertahan. Dia menegaskan bahwa timnya tidak memiliki aspek negatif dalam pertandingan ini dan tetap optimistis untuk leg kedua.
Pertandingan di Anfield pekan depan diprediksi akan berlangsung sengit. PSG harus mencetak setidaknya dua gol tanpa kebobolan untuk bisa lolos, sementara Liverpool akan berusaha mempertahankan keunggulan mereka.
Bagaimanapun, jika PSG mempertahankan tingkat kinerja yang sama seperti di leg pertama, mereka akan punya harapan untuk membalikkan keadaan di leg kedua nanti di Anfield.