Manchester City sepertinya tidak akan terlalu pusing dengan hasil drawing Liga Champions yang mempertemukan mereka dengan juara Eropa 1997 dan satu tim spesialis juara Liga Europa.
Sevilla yang sudah enam kali juara Liga Europa sepanjang sejarah akan merasa punya alasan untuk turun kasta sekali lagi ke kompetisi favorit mereka itu setelah satu grup dengan finalis 2021, Manchester City, dan juara Liga Champions tahun 1997 Borussia Dortmund. Satu tim lain di sini adalah FC Copenhagen asal Denmark.
Hanya juara grup dan runner-up yang lolos ke 16 besar Champions League, dengan posisi ketiga grup akan turun ke Liga Europa. Sepertinya skenario yang sama akan terulang bagi Sevilla, sekali lagi.
Sementara itu, Pep Guardiola dan Manchester City akan bertanya-tanya apakah mereka memang ditakdirkan untuk tidak pernah memenangkan piala kuping besar. Trofi Eropa itu adalah satu-satunya yang belum mereka dapatkan di dalam lemari piala mereka.
Usai kekalahan mereka dari Chelsea pada final tahun 2021, dengan gol tunggal, mereka melihat mimpi mereka dirampok pada menit akhir semi final musim kemarin melawan Real Madrid di salah satu laga paling menakjubkan yang pernah ada.
City memimpin dengan keunggulan dua gol secara agregat memasuki waktu tambahan sebelum Rodrygo mencetak dua gol dalam hitungan detik, disusul kemudian satu penalti Karim Benzema menghabisi mereka.
Guardiola harus menggunakan kenangan buruk itu sebagai bahan bakar bagi para pemainnya saat mereka memulai satu kompetisi Eropa lainnya dan dengan satu tambahan pada musim panas Erling Haaland, mereka menjadi favorit para pengamat.
The Skyblues telah mencapai kejayaan domestik tetapi City tahu mereka perlu menambah piala di level Eropa untuk masuk dalam daftar sejarah tim-tim hebat.
The Skyblues akan menggunakan pengalaman pemain muda dan raja gol Haaland sebagai motor untuk menjalani musim yang baru. Mereka tahu bahwa pengalaman Haaland bersama Borussia Dortmund akan lebih dari cukup untuk mengubah mereka menjadi salah satu penantang terkuat trofi Liga Champions.