Merino, Dowman dan Hincapie Buat Arsenal Jadi Mesin Pembunuh di Liga Champions!

Gilabola.com – Di tengah krisis penyerang, Mikel Merino kembali membuktikan dirinya bukan sekadar opsi darurat dan menjadi kunci kemenangan Arsenal dalam lanjutan Liga Champions di markas Slavia Prague. Dua gol dari pemain yang sejatinya bukan striker murni itu semakin menegaskan betapa penting peranannya di skuad Mikel Arteta yang terus menorehkan rekor bersejarah.

Merino Menjawab Krisis Penyerang Arsenal

Arsenal mencatat kemenangan meyakinkan 3-0 di Praha, setelah Bukayo Saka membuka skor sebelum Merino memborong dua gol berikutnya. Padahal, The Gunners sedang diterpa badai cedera di lini depan — total enam pemain menyerang absen: Viktor Gyokeres, Noni Madueke, Kai Havertz, Martin Odegaard, Gabriel Martinelli, hingga Gabriel Jesus.

Gyokeres menjadi nama terbaru yang menepi setelah masalah otot saat laga kontra Burnley akhir pekan lalu. Arteta sempat mengeluhkan pilihan penyerangan yang menipis, namun performa Merino kembali menjadi jawaban yang jelas.

Pemain Spanyol berusia 29 tahun ini sudah tampil moncer musim ini, termasuk enam gol dalam tiga laga Kualifikasi Piala Dunia bersama Spanyol, dan kini total 19 gol untuk klub dan negara sepanjang 2025.

Setelah babak pertama yang relatif tenang, Merino mencetak gol pertamanya hanya semenit setelah jeda, menuntaskan umpan silang Leandro Trossard dengan sentuhan voli dingin khas striker berpengalaman. Gol keduanya hadir pada menit ke-68 melalui sundulan menaklukkan Jakub Markovic usai memanfaatkan umpan matang Declan Rice.

Merino membuktikan dirinya tajam baik di tanah maupun di udara — dan lubang di lini serang Arsenal seolah tak lagi terasa.

Hincapie Tambah Dimensi Baru di Pertahanan

Nama Piero Hincapie ikut mencuri perhatian. Bek Ekuador ini datang setelah tampil gemilang dalam musim tanpa kekalahan Bayer Leverkusen di Bundesliga, namun persaingan di lini belakang Arsenal begitu ketat.

Di laga ini, Hincapie menunjukkan alasan Arteta membawanya ke London. Ia tampil solid, memenangkan semua duel di babak pertama dan menampilkan posisi bertahan yang rapi. Selain itu, umpan jauh presisi ke Trossard memotong lini tengah lawan dan membuka ruang serangan — sebuah kemampuan yang memperkaya variasi Arsenal.

Hincapie mungkin belum selalu jadi starter, tapi kontribusinya musim ini jelas akan penting.

Max Dowman Pecahkan Rekor Lagi

Sementara itu, Max Dowman kembali mencatatkan namanya dalam sejarah. Masih berusia 15 tahun 308 hari, ia menjadi pemain termuda yang pernah tampil di Liga Champions, memecahkan rekor Youssoufa Moukoko (16 tahun 18 hari).

Arteta memang terkenal memberi kesempatan pemain muda. Ia sebelumnya menurunkan Ethan Nwaneri di Premier League pada 2022 sebagai pemain termuda dalam sejarah liga. Musim ini, Dowman sudah tampil melawan Liverpool dan menjadi starter melawan Brighton di Carabao Cup, menunjukkan teknik dan keberanian yang luar biasa untuk usianya.

Masa depan gelandang muda ini terlihat sangat cerah.

Arsenal Tembok Kokoh di Eropa

Kemenangan ini menjadi clean sheet kedelapan beruntun, menyamai rekor klub yang bertahan sejak 1903. Arsenal juga kini menjadi tim Inggris kedua dalam sejarah Piala/Liga Champions yang memenangkan empat laga awal tanpa kebobolan, menyusul Leeds United pada 1969-70.

Slavia Prague sebenarnya sempat menekan, menguasai 55% bola di babak pertama dan sempat mendapat penalti yang akhirnya dianulir VAR setelah pelanggaran Ben White ditinjau ulang. Kapten tuan rumah, Lukas Provod, bahkan hampir mencetak gol lewat tembakan melebar tipis.

Namun absennya penyerang murni membuat tuan rumah kesulitan menembus benteng Arsenal. Hingga kini, hanya Arsenal dan Inter Milan yang belum kebobolan di Liga Champions musim ini.

Dengan lini belakang sekuat tembok dan lini serang yang mampu menemukan solusi kreatif, Arsenal terlihat sangat sulit dihentikan baik di Premier League maupun di pentas Eropa.