Pelatih Inter Milan: Lamine Yamal Benar-Benar Bikin Masalah!

Gilabola.com – Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, terpesona aksi pemain muda berbakat Barcelona, Lamine Yamal, setelah kedua tim bermain imbang 3-3 di leg pertama semifinal Liga Champions, Kamis (1/5).

Walau tunjukkan salah satu permainan terbaiknya sejauh ini, Yamal harus berjalan tinggalkan lapangan dengan wajah frustrasi. Hasil imbang 3-3 melawan Inter dipastikan tak cukup baginya, karena ia menginginkan kemenangan.

Namun diungkapkan Mundo Deportivo, bagi Simone Inzaghi, penampilan bintang remaja itu menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda.

Pelatih asal Italia itu secara terbuka mengakui, Yamal sudah menyebabkan kekacauan bagi timnya dan hal itu menggambarkan pemain 17 tahun tersebut sebagai pemain berbakat yang hanya muncul satu kali di dalam satu generasi.

Inzaghi tak bisa menahan pujiannya untuk pemain sayap Barcelona jebolan La Masia tersebut. “Lamine Yamal? Saya belum pernah melihat pemain seperti dia dalam delapan atau sembilan tahun terakhir ini,” tandas Inzaghi.

“Ia sudah memberi kami masalah besar. Kami harus menjaganya dua kali, dan itupun tak berhasil – kadang bek ketiga harus masuk, hingga membuat kami terekspos di tempat lain,” tambahnya.

Lamine Yamal: Satu Fenomena dalam 50 Tahun Sekali!

Dalam laga yang digelar di kandang Barca tersebut, Yamal mencetak gol gemilang, bola tembakannya sempat membentur tiang gawang dua kali dan membuat pertahanan Inter kelimpungan di sepanjang laga.

Inzaghi mengakui, apa yang dilihatnya bukan sekadar permainan bagus dari seorang pemain muda, tetapi sebuah kebangkitan yang istimewa. “Yamal merupakan fenomena yang hanya muncul satu kali di setiap 50 tahun,” ujar Inzaghi.

Selanjutnya, Inter akan menjamu Barca di leg kedua semifinal Liga Champions pekan depan. “Laga itu akan seperti final. Kami bangga dengan permainan yang kami tunjukkan hari ini – itu berhasil kami lakukan melawan tim terbaik di dunia,” tandasnya.

Inzaghi Sesali Hasil Imbang di Barcelona

Meski demikian, pelatih berusia 49 tahun itu tak bisa menyembunyikan penyesalannya, karena ia kehilangan keunggulan dua gol.

“Ada sedikit kekecewaan. Kami sudah unggul 2-0 dan tak berhasil mempertahankannya. Selain itu, ada pula gol yang dianulir. Saya masih tak mengerti keputusan offside itu. Hal-hal kecil seperti ini bisa mengubah pertandingan,” ujar Inzaghi.

Pada pekan depan, hasil pertandingan akan ditentukan di Italia, di mana kedua tim tahu betul bahwa kemenangan akan membawa mereka melaju ke final. Namun, satu hal yang jelas: Yamal telah meninggalkan jejaknya di hati Inzaghi.