Gilabola.com – Manchester United mendapat banyak kritik atas keputusan mereka melepaskan Alvaro Carreras Fernandez, bek sayap yang kini dianggap sempurna untuk gaya bermain Ruben Amorim.
Carreras membuktikan kemampuannya saat tampil mengesankan dalam pertandingan Benfica melawan Barcelona di Liga Champions, yang berakhir dengan skor 5-4 bagi Blaugrana.
Keputusan untuk menjual Carreras hanya dengan Rp 101 Miliar dinilai sebagai kesalahan besar oleh banyak pihak, mengingat performanya yang luar biasa di lapangan.
Meski United memasukkan klausul pembelian kembali, tampaknya mereka enggan memanfaatkannya meskipun hanya enam bulan setelah transfer tersebut. Dilaporkan, klausul pelepasannya adalah Rp 322 Miliar hingga Rp 504 Miliar.
Erik ten Hag, pelatih Manchester United saat itu, pernah mendorong Carreras untuk dipinjamkan ke Granada pada 2023 demi mendapatkan pengalaman di Premier League.
Namun, keputusan tersebut berakhir dengan kegagalan, terutama setelah United meminjam Sergio Reguilon dari Tottenham, yang kemudian diputus kontraknya hanya beberapa bulan setelahnya.
Pada bursa transfer Januari 2024, Carreras akhirnya bergabung dengan Benfica, yang dengan cepat mengamankan opsi pembelian untuk pemain muda Spanyol itu.
Penampilan Carreras yang paling menonjol terjadi saat Benfica menghadapi Barcelona di Lisbon. Carreras, yang baru berusia 21 tahun, memberikan assist dalam dua menit pertama untuk Vangelis Pavlidis, yang kemudian mencetak tiga gol dalam waktu 30 menit.
Performa Carreras di babak pertama sangat mengesankan, terutama saat dia berhasil mengendalikan pergerakan Lamine Yamal, pemain muda berbakat Barcelona.
Namun, pertandingan berubah drastis setelah jeda, dengan berbagai kesalahan yang dilakukan kedua tim. Robert Lewandowski menyamakan kedudukan melalui penalti setelah pelanggaran oleh Tomas Araujo.
Kesalahan lainnya datang dari kiper Barcelona, Wojciech Szczesny, yang membuat kesalahan fatal yang dimanfaatkan oleh Pavlidis untuk mencetak gol kedua. Szczesny kemudian memberikan penalti lagi, yang dieksekusi oleh Pavlidis untuk hat-tricknya.
Meskipun Carreras tampil baik di babak pertama, dia juga membuat kesalahan dengan memberikan penalti kepada Barcelona setelah melanggar Yamal di kotak terlarang.
Lewandowski tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan mencetak gol kedua dari titik penalti. Permainan terus berlangsung sengit hingga akhirnya Raphinha mencetak gol kemenangan bagi Barcelona di masa injury time.
Meski hasil akhir tidak menguntungkan Carreras dan Benfica, performa Carreras di babak pertama tetap mendapat pujian. Banyak yang berpendapat bahwa pemain muda ini sangat cocok dengan taktik Ruben Amorim, dan United mungkin menyesali keputusan mereka menjual Carreras.
Kini, Carreras disebut-sebut lebih dari siap untuk menjadi bagian penting dari tim besar seperti Benfica, dengan kualitas yang menunjukkan bahwa dia layak bermain di level tertinggi sepak bola Eropa.