Gilabola.com – Marcus Rashford kembali menjadi sorotan setelah tampil dalam kekalahan Barcelona 2-1 dari Paris Saint-Germain di Liga Champions pada Kamis (2/10) dini hari WIB.
Meski mencatatkan satu assist untuk gol Ferran Torres, penampilannya menuai kritik dari mantan manajer Tottenham, Tim Sherwood, yang menilai bahwa Rashford terlihat ‘biasa saja’ jika dibandingkan dengan rekan setimnya, Lamine Yamal.
Kritik ini datang di tengah performa Rashford yang sejatinya cukup baik sejak dipinjamkan dari Manchester United pada bursa transfer musim panas, dengan catatan dua gol dan lima assist dari sembilan penampilan awalnya di kompetisi sepak bola Spanyol dan Eropa.
Sherwood menilai Rashford tampil baik ketika Barcelona bisa menguasai bola dan mengalirkannya ke sisi kiri, namun menurutnya perbedaan mencolok muncul ketika publik membandingkan aksinya dengan Yamal di sisi kanan.
Dia mengatakan bahwa Yamal kerap melakukan aksi-aksi memukau seperti putaran tubuh cepat, tembakan, dan dribel yang memancing sorakan penonton. Sementara Rashford, menurutnya, bermain lebih satu dimensi dengan mengandalkan kecepatan untuk melewati lawan.
Sherwood menambahkan bahwa publik Camp Nou seakan menuntut Rashford melakukan hal serupa seperti Yamal, sehingga ekspektasi menjadi jauh lebih tinggi. Dia menilai Rashford sebenarnya efektif dengan gaya bermainnya sendiri, tetapi lingkungan Barcelona membuatnya berada dalam tekanan besar.
Mantan pelatih itu juga menegaskan bahwa Rashford masih bisa berkembang jika berkomitmen untuk terus belajar dalam sistem permainan Barcelona. Namun, untuk saat ini, dia tetap menilai sang pemain terlihat ‘biasa saja’ karena dibandingkan langsung dengan talenta muda yang disebutnya luar biasa.
Scholes Soroti Sikap Rashford
Selain kritik terhadap performa di lapangan, Rashford juga sempat dihantam masalah disiplin. Dia diberitakan terlambat menghadiri rapat tim Barcelona bulan lalu, yang berujung pada pencoretan dirinya dari susunan starter ketika melawan Getafe di La Liga.
Situasi itu membuat legenda Manchester United, Paul Scholes, ikut memberikan komentar pedas. Legenda lini tengah itu menilai bahwa Rashford sulit untuk benar-benar mendapat simpati karena sikapnya sendiri.
Diaa menyebut bahwa sang penyerang kerap memperlihatkan sikap buruk di Manchester United sebelum hengkang, termasuk momen-momen ketika terlihat berjalan santai di lapangan karena ingin segera meninggalkan klub.
Scholes bahkan menilai Rashford telah ‘menyerah’ di Manchester United, dan memperingatkan bahwa kebiasaan buruk itu bisa terulang di Barcelona.
Mantan gelandang timnas Inggris itu menegaskan bahwa bakat Rashford tidak bisa diragukan, tetapi mentalitasnya masih jauh dari level pemain elite dunia.
Dia menilai bahwa di Barcelona, kelalaian seperti datang terlambat tidak akan ditoleransi, dan Rashford harus segera memperbaiki sikap jika ingin bertahan di level tertinggi sepak bola Eropa.
Dengan beberapa kritikan ini, Rashford kini menghadapi tantangan besar untuk membuktikan diri. Barcelona tetap membutuhkan kontribusinya di kompetisi bola domestik dan Eropa, namun konsistensi dan disiplin akan sangat menentukan kelanjutan karirnya di Camp Nou.