Gila Bola – Luis Enrique benar-benar mengambil pelajaran dari kekalahan 4-1 terakhir kali, memilih menguasai lapangan tengah dengan formasi 4-3-3 dan menghancurkan AC Milan tiga gol tanpa balas.
PSG kalah secara mengenaskan 4-1 terakhir kalinya di Newcastle United akibat Enrique mengerahkan empat pemain depan dan hanya dua gelandang. Mereka dikuasai oleh tuan rumah dan dihajar untuk sebuah kesalahan meremehkan lawan.
Hal itu tidak terjadi dalam laga Kamis dinihari (26/10) saat tiga gol datang dari Kylian Mbappe, Kolo Muani dan pemain pengganti Lee Kang-in.
PSG dan Milan Bermain Terbuka
Kedua tim bermain secara terbuka menghasilkan peluang demi peluang di kedua ujung lapangan.
Ada 13 peluang gol dilepaskan oleh tuan rumah, 11 oleh tim tamu arahan Stefano Pioli tersebut.
Tujuh serangan tepat sasaran ke gawang Mike Maignan, tiga menjadi gol. Sementara itu tim tamu berhasil melepaskan empat tembakan on target ke gawang Gianluigi Donnarumma, tetapi gagal menembus bekas stopper Rossoneri itu.
Fikayo Tomori dan Piere Kalulu menjadi dua titik lemah pertahanan Milan, dengan serangan-serangan mematikan datang memanfaatkan kelemahan dua pemain belakang ini.
Warren Zaire-Emery menjadi figur paling menonjol dari sisi PSG setelah menyumbangkan dua assist. Satu kali bagi gol pertama oleh Mbappe, dan kedua kali bagi gol Lee Kang-in.
Dampak Kemenangan PSG dan Kekalahan Milan
Tidak terlihat jejak-jejak kekalahan 4-1 terakhir kali di tanah Inggris. PSG kini menguasai klasemen Grup F dengan enam poin. Mungkin hanya selisih gol 6:4 yang memperlihatkan luka kekalahan terakhir kali.
Dortmund yang menang 0-1 di Newcastle pada jam yang sama malam tadi menempati posisi kedua grup karena keunggulan head-to-head atas the Magpies.
Skuad Eddie Howe di posisi ketiga grup usai kekalahan oleh BVB, memiliki poin empat. Selisih gol lebih baik daripada tim kuning Bundesliga namun kalah head-to-head.
AC Milan di urutan terakhir usai dua imbang dan satu kekalahan. Belum satu kali pun berhasil mencetak gol dengan selisih gol 0:3.