PSG Juara Liga Champions, Gianluigi Donnarumma Justru Masih Ragukan Masa Depannya

Gilabola.com – Di tengah euforia Paris Saint-Germain setelah memenangkan gelar Liga Champions pertama mereka, Gianluigi Donnarumma justru menjadi sorotan karena belum memberikan kepastian tentang masa depannya bersama klub.

Kiper asal Italia itu menyampaikan bahwa dirinya belum tahu apakah akan menandatangani kontrak baru, meski musim ini dia berperan penting dalam perjalanan PSG menuju puncak sepak bola Eropa.

Saat ditanya mengenai kelanjutan kariernya di klub setelah pertandingan final, Donnarumma menyatakan bahwa saat ini dirinya belum bisa memastikan apa pun terkait kontraknya yang akan habis dalam 12 bulan ke depan.

Dia menyebut bahwa fokus utamanya sekarang adalah membantu timnas Italia dalam dua laga penting demi tiket ke Piala Dunia, terutama pertandingan sulit melawan timnas Norwegia.

PSG meraih kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions ketika mereka mengalahkan Inter Milan dengan skor mencolok 5-0 di Munich pada Minggu (1/6) dini hari WIB.

Meski Donnarumma tidak terlalu banyak diuji dalam laga itu, performa lini belakang PSG yang tampil dominan membuatnya tak banyak bekerja. Namun, kiprah Donnarumma di babak semifinal melawan Arsenal menjadi salah satu sorotan karena ia tampil sebagai pemain terbaik dalam dua leg.

Filosofi Enrique dan Momen Balik PSG

Dalam wawancara usai pertandingan, Donnarumma juga memberikan pandangannya tentang sosok pelatih Luis Enrique. Dia menjelaskan bahwa sang pelatih memberi kebebasan dan ketenangan kepada para pemain, termasuk waktu bersama keluarga sebelum pertandingan besar.

Menurutnya, semakin lama pemain menghabiskan waktu di tempat latihan menjelang laga penting, semakin besar tekanan yang dirasakan. Karena itu, dia mendukung pendekatan Enrique yang lebih menekankan pada ketenangan dan keseimbangan emosional.

Donnarumma juga mengatakan bahwa tim bermain dengan rasa percaya diri yang tinggi sehingga atmosfernya tidak terasa seperti laga final Liga Champions. Dia merasa bahwa penataan posisi di lapangan, pergerakan tanpa bola, dan hilangnya titik referensi bagi lawan adalah faktor besar dalam keberhasilan tim di pertandingan tersebut.

Saat mengingat kembali momen-momen sulit musim ini, Donnarumma menyebut bahwa titik balik PSG terjadi saat mereka tertinggal 2-0 dari Manchester City di kandang sendiri.

Dia menuturkan bahwa dari sanalah semangat juang tim mulai bangkit. Dia menyebut bahwa air mata yang terlihat setelah kemenangan final bukan hanya karena kebahagiaan, tapi juga hasil dari perjuangan panjang sepanjang musim bola yang penuh tekanan.

Kini, meskipun PSG sudah mencetak sejarah di kancah bola Eropa, masa depan Donnarumma masih belum pasti. Dia memilih untuk menikmati kemenangan dan menunda keputusan penting tersebut sampai agenda internasional bersama Italia selesai.