Gila Bola – Manchester City kembali mengalami hasil mengecewakan setelah hanya mampu bermain imbang 3-3 melawan Feyenoord di Stadion Etihad dalam laga Liga Champions.
Meski sempat unggul 3-0 hingga menit ke-53 melalui gol Erling Haaland, City gagal mempertahankan keunggulan tersebut. Hasil ini membuat para fans menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap performa tim dengan mencemooh para pemain saat pertandingan usai.
Manajer Pep Guardiola menggambarkan timnya sebagai “rapuh” dan mengaku frustrasi dengan kesalahan berulang yang dilakukan anak asuhnya. Guardiola menilai pertandingan berjalan dengan baik ketika City unggul 3-0, tetapi mereka kehilangan stabilitas sehingga memberikan peluang kepada Feyenoord untuk mencetak tiga gol balasan.
Dia menambahkan bahwa situasi ini menjadi tantangan besar karena City belum mencatatkan clean sheet sejak kemenangan 1-0 melawan Southampton pada akhir Oktober.
Kesulitan Manchester City di lini pertahanan menjadi perhatian besar, terutama setelah mereka kebobolan 17 gol dalam enam pertandingan terakhir di semua kompetisi. Guardiola mengakui bahwa timnya harus segera memperbaiki penampilan jika ingin melaju ke babak 16 besar Liga Champions tanpa melalui play-off.
Saat ini, City berada di peringkat ke-15 klasemen sementara, dan dengan dua pertandingan sulit melawan Juventus dan Paris Saint-Germain yang menanti, tekanan semakin besar untuk meraih kemenangan.
Bek Josko Gvardiol, yang dibeli dengan harga Rp 1,54 Trilyun pada musim panas 2023, menjadi sorotan setelah melakukan dua kesalahan fatal yang berujung pada gol pertama dan kedua Feyenoord. Gvardiol kehilangan bola di area pertahanan, yang dimanfaatkan oleh pemain lawan untuk mencetak gol.
Kesalahan ini memperkuat kritik bahwa City kehilangan seorang pemimpin yang vokal di lini belakang, sebagaimana dikemukakan oleh mantan pemain mereka, Gael Clichy. Ia menyebutkan bahwa kesalahan individu seperti ini telah menjadi pola dalam beberapa pertandingan terakhir.
Andros Townsend, mantan pemain sayap Inggris, menilai kelemahan pertahanan City saat ini menjadi masalah serius. Dia mengatakan bahwa kesalahan seperti yang dilakukan Gvardiol membuat tim kehilangan momentum.
Townsend juga menyebut bahwa ini adalah sesuatu yang tidak biasa dari tim asuhan Guardiola, yang biasanya dikenal memiliki lini belakang yang solid.
Guardiola sendiri berusaha membela Gvardiol dengan menyebut pemain muda asal Kroasia itu sebagai salah satu yang terbaik di lapangan, meski dia mengakui bahwa sang pemain masih harus belajar.
Taktisi Catalan menegaskan bahwa Gvardiol memiliki potensi besar, dan saat ini tugasnya adalah membantu pemain tersebut mengatasi tekanan serta meningkatkan konsistensi permainan.
Dengan laga Premier League melawan Liverpool yang sudah di depan mata, Manchester City dihadapkan pada tugas berat untuk memperbaiki performa, khususnya di lini belakang.
Para pendukung berharap tim mampu bangkit dan menunjukkan kemampuan mereka sebagai juara bertahan di laga penting tersebut. Namun, jika kelemahan pertahanan terus berlanjut, City bisa menghadapi masalah lebih besar dalam perjalanan mereka di berbagai kompetisi musim ini.