Reaksi Usai Man City Kalah: Haaland Ngamuk, Strategi Pemanasan Los Blancos, Grealish Makin Suram!

Gilabola.com – Momen-momen yang mungkin terlewatkan saat Manchester City menghadapi Real Madrid di Etihad dalam leg pertama play-off fase gugur Liga Champions.

Manchester City harus mengalahkan Real Madrid minggu depan untuk lolos ke babak berikutnya setelah membuang keunggulan 2-1 hanya empat menit sebelum waktu normal berakhir di leg pertama di Etihad.

Dengan lini pertahanan yang akhirnya lengkap untuk pertama kalinya musim ini, City tampil lebih seperti tim yang mereka kenal dan mengambil keunggulan ketika Erling Haaland mencetak gol setelah menerima umpan dari Josko Gvardiol, yang sebelumnya mendapat bola dari Jack Grealish.

Namun, cedera yang dialami Manuel Akanji dan Grealish mengganggu keseimbangan tim, dan gol penyama kedudukan Kylian Mbappe yang mengenai tulang keringnya membuat suasana tegang di babak kedua.

Phil Foden memenangkan penalti yang dieksekusi sempurna oleh Haaland untuk membawa City kembali unggul, tetapi gol Brahim Diaz ke gawang mantan klubnya dan gol kemenangan Jude Bellingham di masa injury time membuat City menghadapi tugas berat minggu depan.

Berikut adalah beberapa momen yang mungkin terlewatkan dalam pertandingan antara City dan Real Madrid:

Reaksi Erling Haaland: Marah-marah!

Ruben Dias menunjukkan gestur frustrasi khas pemain Iberia saat Jude Bellingham merayakan gol kemenangan, sementara sebagian besar rekan satu timnya hanya berdiri terpaku tak percaya. Namun, Haaland tampak sangat marah.

Begitu peluit akhir dibunyikan, Haaland langsung berjalan menuju terowongan. Ia sempat berjabat tangan dengan Carlo Ancelotti yang melewatinya, tetapi terlihat kesal setelah berbicara singkat dengan Kylian Mbappe.

Ia kemudian langsung menuju ruang ganti tanpa memperdulikan siapa pun, memastikan dirinya menjadi orang pertama yang sampai di sana. Sementara itu, para pemain Portugal di skuad City tampak menghibur Ederson, yang tampil gemilang sepanjang pertandingan tetapi tak mampu menghalau bola sebelum Bellingham mencetak gol kemenangan.

Saat para pemain City yang kecewa masuk ke ruang ganti, Rodri berdiri di depan pintu untuk menjabat tangan setiap pemain dan memberi dukungan. Meskipun tidak bermain, ia tetap hadir untuk menyemangati rekan-rekannya.

Di sisi lain, Vinicius Jr tampak tersenyum lebar sambil memegang trofi Pemain Terbaik UEFA setelah pertandingan. Setidaknya, ia mendapatkan penghargaan individu, dan mungkin juga tempat di perempat final Liga Champions.

Rodri Mengamati Strategi Aneh Real Madrid

Dalam kebanyakan pertandingan di Etihad, tim tamu biasanya keluar lebih dulu untuk pemanasan, diikuti oleh para pemain inti City, dan akhirnya para pemain cadangan yang datang secara bertahap. Namun, pertandingan ini berbeda, dan Real Madrid ingin melakukan segalanya dengan cara mereka sendiri.

Mereka mengumumkan susunan pemain satu jam sebelum diwajibkan dan tampaknya tidak bermasalah dengan keputusan itu. Mereka juga baru melakukan pemanasan selama 15 menit di Etihad, keluar jauh setelah City memulai sesi pemanasan mereka.

Saat itu, Rodri berdiri di pinggir lapangan bersama Vitor Reis yang tidak masuk skuad, mengamati sesi pemanasan timnya. Madrid telah menunjukkan ketidaksenangan mereka terhadap kemenangan Rodri di Ballon d’Or, dan Rodri pun tampak sengaja memperhatikan para pemain Madrid yang tampak fokus berlari ke arah lain.

City juga tampak lebih serius dalam sesi pemanasan ini. Tidak ada kedatangan pemain cadangan secara acak, melainkan semua 23 pemain berkumpul secara bersamaan, menunjukkan persatuan dan kesiapan menghadapi laga besar.

Akhir Memalukan Usai City Pamer Ballon d’Or

Jika City bisa berusaha menjauhkan diri dari spanduk provokatif ‘Stop Crying Your Heart Out’ yang menampilkan gambar Rodri mencium trofi Ballon d’Or, mereka jelas memiliki kendali penuh atas pemilihan lagu “Freed From Desire” sebagai lagu terakhir yang diputar sebelum kick-off.

Saat lagu diputar, seluruh stadion pun serempak menyanyikan lirik “Rodri’s on Fire.” Tak lama setelahnya, spanduk besar membentang di South Stand. Rodri pun mengeluarkan ponselnya untuk mengabadikan momen itu—sebuah gambar yang langsung menjadi viral.

Pep Guardiola sebelumnya mengatakan bahwa kontroversi ini sudah berakhir, tetapi aksi sebelum pertandingan menunjukkan bahwa hal itu masih jauh dari selesai.

Vinicius Jr mendapat cemoohan setiap kali menyentuh bola karena keterlibatannya dalam perseteruan Ballon d’Or, dan sorakan besar terdengar setiap kali ia kehilangan bola. Sepanjang pertandingan, para pendukung City terus meneriakkan, “Di mana Ballon d’Or-mu?”

Taoi pada akhirnya, Vinicius-lah yang tertawa paling akhir 🙂

Reaksi Emosional Jeack Grealish

Jack Grealish sebelumnya mengungkapkan tantangan yang ia hadapi sepanjang tahun 2024, baik di dalam maupun di luar lapangan, dan berharap 2025 akan lebih baik.

Januari terasa seperti kelanjutan tahun sebelumnya, tetapi Februari membawa sedikit harapan dengan kembalinya ia ke tim utama, termasuk mendapatkan kepercayaan Guardiola melawan Madrid.

Tampil sebagai starter dalam laga besar ini seharusnya menjadi kesempatan emas bagi Grealish untuk membuktikan dirinya. Namun, harapan itu pupus ketika ia tiba-tiba berjongkok dan meminta pergantian, pertanda buruk bagi seorang pemain.

Ketika meninggalkan lapangan, Grealish terlihat kecewa dan berjalan melewati Guardiola dengan langkah berat menuju ruang ganti, tampak sedikit terpincang.

Ia tahu bahwa kesempatannya untuk bersinar di pertandingan besar ini, sekaligus membuktikan nilainya kepada Guardiola, hilang begitu saja.

Musim lalu, ketika kejadian serupa terjadi di Luton, ia tertangkap kamera menangis di bangku cadangan. Tak ada yang akan menyalahkannya jika ia kembali merasakan hal yang sama di ruang ganti setelah pertandingan ini. Cedera ini hanya menjadi kemunduran lain dalam musim yang terus mengecewakan baginya.