Gilabola.com – Real Madrid berhasil melaju ke perempat final Liga Champions setelah mengalahkan rival sekota mereka, Atletico Madrid, melalui drama adu penalti yang penuh kontroversi.
Pertandingan yang berlangsung di Wanda Metropolitano ini berakhir dengan skor agregat 2-2 setelah Atletico menang 1-0 di leg kedua. Namun, Real Madrid berhasil lolos setelah memenangkan adu penalti dengan skor 4-2, meskipun tidak tanpa kontroversi.
Kylian Mbappe dan Jude Bellingham menjadi sorotan dalam pertandingan ini. Mbappe, yang sebelumnya tampil kurang menonjol, tiba-tiba muncul dengan aksi individu yang memenangkan penalti untuk Real Madrid.
Namun, penalti tersebut gagal dimanfaatkan oleh Vinicius Junior, yang menendang bola melebar di atas gawang. Performa buruk Vinicius ini menuai kritik, terutama karena dia dianggap sebagai salah satu pemain kunci Real Madrid.
Di sisi lain, Atletico Madrid tampil dengan pertahanan yang solid dan serangan yang mengancam. Conor Gallagher mencetak gol cepat di menit pertama, memberikan harapan besar bagi tim tuan rumah.
Julian Alvarez juga tampil mengesankan, meskipun gol penaltinya dibatalkan oleh VAR karena dianggap menyentuh bola dua kali. Keputusan ini menuai protes dari para pemain dan suporter Atletico, yang merasa bahwa Alvarez seharusnya diberikan kesempatan untuk mengulang penalti.
Drama Adu Penalti
Kontroversi VAR menjadi titik balik dalam pertandingan ini. Alvarez, yang tergelincir saat menendang penalti, berhasil mencetak gol, tetapi VAR memutuskan bahwa sentuhan ganda pada bola membuat gol tersebut tidak sah.
Keputusan ini dianggap tidak adil oleh banyak pihak, terutama karena kiper yang melanggar garis gawang biasanya diberikan kesempatan untuk mengulang penalti. Namun, dalam kasus ini, Alvarez tidak mendapatkan kesempatan tersebut.
Meskipun Atletico Madrid tampil lebih baik sepanjang pertandingan, Real Madrid berhasil memanfaatkan momentum di adu penalti. Federico Valverde, Alexander Sorloth, dan Jude Bellingham berhasil mencetak gol penalti mereka, sementara Jan Oblak menyelamatkan tendangan Lucas Vazquez.
Namun, Marcos Llorente gagal memanfaatkan kesempatannya dengan menendang bola ke mistar gawang. Antonio Rudiger kemudian menjadi pahlawan dengan mencetak penalti penentu yang membawa Real Madrid lolos ke perempat final.
Arsenal Korban Berikutnya?
Dengan kemenangan ini, Real Madrid akan menghadapi Arsenal di perempat final. Pertandingan ini diprediksi akan menjadi ajang yang menarik, mengingat Arsenal memiliki keyakinan tinggi setelah melaju dengan agregat 9-3 atas PSV Eindhoven.
Namun, tantangan melawan Real Madrid akan menjadi ujian berat bagi Mikel Arteta dan timnya. Real Madrid dikenal sebagai tim yang sulit dikalahkan di Liga Champions dan memiliki banyak keberuntungan-keberuntungan aneg di kompetisi ini.
Memang, ada satu hal yang tidak bisa diabaikan: teori konspirasi yang selalu mengikuti Real Madrid di Liga Champions. Sejak lama, banyak yang percaya bahwa Madrid memiliki “keberuntungan” yang tidak wajar dalam kompetisi ini.
Mulai dari keputusan wasit yang kontroversial, momen-momen ajaib, hingga kehadiran VAR yang seolah selalu berpihak pada Los Blancos, semua ini menambah keyakinan bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar sepak bola di balik kesuksesan mereka.
Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Kylian Mbappe, Bellingham, dan pemain-pemain lainnya, Real Madrid diprediksi akan menjadi favorit dalam pertandingan melawan Arsenal. Namun, Arsenal juga memiliki semangat dan tekad yang tinggi untuk membuktikan diri di panggung Eropa.
Apakah mereka bisa menghentikan dominasi Real Madrid, atau akan menjadi korban berikutnya dari “konspirasi” Liga Champions? Jawabannya akan terungkap dalam pertandingan mendatang.