Real Madrid Menang 2-1 Atas Los Colchoneros, Rodrygo Pembuka dan Brahim Diaz Penentu!

Gilabola.com – Hasil Liga Champions: Real Madrid 2 vs 1 Atletico Madrid – Gol kemenangan oleh Brahim Diaz dan Rodrygo sementara Julian Alvarez ciptakan gol spektakuler!

Upaya individu yang luar biasa dari Brahim Diaz memberi Real Madrid keunggulan tipis dalam pertandingan babak 16 besar Liga Champions melawan Atletico Madrid di Santiago Bernabeu.

Babak pertama dihiasi oleh dua gol spektakuler. Rodrygo membawa Madrid unggul atas rival sekotanya hanya dalam waktu empat menit setelah memotong ke kaki kiri dan melepaskan tembakan melewati kiper Jan Oblak. Namun, Atletico tidak menyerah, dan Julian Alvarez membalas dengan tendangan melengkung yang indah pada menit ke-32.

Tim asuhan Carlo Ancelotti terus dibuat frustrasi oleh pasukan Diego Simeone, hingga akhirnya Brahim mengecoh pertahanan Atleti pada menit ke-55 untuk mencetak gol kemenangan, menjadikan leg kedua di Metropolitano pekan depan semakin menarik.

Dua Gol Brilian Meramaikan Babak Pertama yang Seimbang

Sepuluh menit awal pertandingan menunjukkan bahwa Atletico — terutama bek kiri Javi Galan — mungkin akan mengalami malam yang sulit.

Galan terlalu maju dalam situasi yang berujung pada gol pembuka, memberikan ruang bagi Federico Valverde untuk mengirim umpan terobosan ke Rodrygo. Valverde menunaikan tugasnya dengan baik, dan sang penyerang Brasil melesat ke dalam kotak penalti sebelum menyelesaikan peluang dengan kaki kiri yang luar biasa.

Gol tersebut menjadi gol ke-25 Rodrygo untuk Madrid di Liga Champions, menjadikannya pemain kelima yang mencapai angka tersebut untuk Los Blancos di kompetisi ini.

Euforia belum mereda saat Rodrygo kembali mengancam, menemukan celah di sisi buta Galan dan terjatuh setelah kontak fisik di kotak penalti. Namun, wasit Clement Turpin tidak menganggap itu sebagai pelanggaran. Meski begitu, momentum pertandingan tampak semakin berpihak kepada Madrid.

Namun, Atletico perlahan bangkit, pertama dari segi penguasaan bola, lalu melalui gol indah Julian Alvarez. Dalam situasi yang tampak tidak berbahaya di sisi kotak penalti Madrid, Alvarez yang dijaga ketat oleh Eduardo Camavinga berhasil menemukan celah dan melepaskan tembakan melengkung yang melewati Thibaut Courtois dan bersarang di pojok gawang.

Gol yang lahir dari situasi tidak terduga itu membuat pertandingan semakin menarik menjelang babak kedua.

Seberapa Penting Valverde?

Pada bulan November lalu, Ancelotti bercanda bahwa Valverde adalah bek kanan terbaik ketiga di dunia setelah Dani Carvajal dan Lucas Vazquez. Namun, dengan performanya saat ini, Valverde mungkin sudah layak menjadi yang terbaik.

Sebagai seorang gelandang alami, pemain Uruguay ini terus tampil impresif di posisi bek kanan menggantikan Carvajal yang cedera. Dia tidak hanya memberikan assist, tetapi juga bertahan dengan sangat baik, seolah telah bermain di posisi ini sepanjang kariernya.

Keikutsertaan Valverde sempat diragukan setelah ia melewatkan kemenangan di semifinal Copa del Rey melawan Real Sociedad serta kekalahan dari Real Betis. Namun, kehadirannya terbukti krusial. Umpannya kepada Rodrygo dalam gol pertama begitu sempurna, mengekspoitasi kesalahan posisi Galan dan memberikan peluang emas bagi rekannya.

Selain itu, intervensi defensifnya juga luar biasa, terutama saat ia melakukan tekel brilian di dalam kotak penalti yang mencegah Samuel Lino mencetak gol dari umpan silang rendah Giuliano Simeone.

Madrid Kembali Membuktikan Mental Juara

Seberapa sering kita melihat skenario seperti ini dalam kompetisi Eropa? Sepak bola biasanya mengikuti pola tertentu: tim yang mendominasi permainan cenderung menciptakan peluang dan mencetak gol.

Namun, Real Madrid sering kali tidak mengikuti pola tersebut. Mereka tidak selalu tampil dominan, tetapi mereka selalu menemukan cara untuk menang. Itu kembali terbukti di laga ini.

Bagaimana Madrid terus menang meskipun sering kebobolan? Jawabannya adalah momen-momen keajaiban individu yang mereka ciptakan dari situasi yang tampaknya biasa saja. Gol awal Rodrygo terlihat seperti sesuatu dari permainan video, saking sempurnanya eksekusi tersebut.

Kemudian, kaki cepat dan penyelesaian dingin Brahim Diaz datang pada saat Madrid tidak berada dalam momentum terbaik di awal babak kedua. Gol ini seolah menjadi pukulan telak bagi Atletico, meskipun mereka sempat mendominasi permainan.

Momen-momen seperti ini tidak hanya memenangkan Madrid dalam satu pertandingan, tetapi juga menjadi pola yang membantu mereka meraih enam gelar Liga Champions dalam 11 tahun terakhir. Kapan kita akan belajar? Madrid memiliki DNA yang mampu menciptakan keajaiban, terlepas dari performa tim secara keseluruhan.

Masih Adakah Harapan untuk Atletico?

Hasil akhir tentu mengecewakan bagi Atletico, mengingat mereka tampil solid di babak pertama dan memiliki rekor buruk melawan Madrid di kompetisi ini. Namun, tanda-tanda bahwa peluang mereka belum sepenuhnya tertutup masih terlihat.

Simeone dan timnya menunjukkan respons baik setelah tertinggal lebih awal akibat kesalahan yang bisa dihindari. Mereka pantas menyamakan kedudukan berkat gol spektakuler Alvarez. Bahkan, di awal babak kedua, Atletico tampak lebih mungkin mencetak gol kedua dibanding Madrid, dengan Rodrigo De Paul tampil sebagai gelandang terbaik di lapangan.

Namun, gol kedua Brahim — yang sebenarnya bisa diantisipasi lebih baik oleh pertahanan Atletico — mengubah atmosfer pertandingan. Madrid mulai lebih nyaman mengendalikan permainan.

Simeone melakukan sejumlah pergantian pemain, bahkan mengubah formasi menjadi 3-4-3 untuk mencari gol penyeimbang. Atletico dikenal sering mencetak gol di menit-menit akhir musim ini, tetapi kali ini mereka gagal menciptakan ancaman berarti. Courtois hanya sedikit terganggu oleh satu tembakan silang dari Antoine Griezmann.

Dengan hanya selisih satu gol, leg kedua di Metropolitano pekan depan dipastikan akan berlangsung panas. Atletico harus bertahan lebih baik dan lebih klinis dalam memanfaatkan peluang jika ingin membalikkan keadaan. Madrid kini menjadi favorit kuat untuk lolos, tetapi Atletico masih memiliki harapan.