Gila Bola – Real Madrid tengah berada dalam posisi sulit di Liga Champions usai dipermalukan AC Milan di kandang sendiri.
Kekalahan dari Milan ini benar-benar membahayakan kelanjutan eksistensi mereka di Liga Champions musim ini – hanya sembilan hari setelah Los Blancos dikalahkan Barcelona di El Clasico.
Kini, dengan situasi tak menentu yang dialami Madrid di kualifikasi ini, klub raksasa Spanyol itupun makin khawatir dan harus hadapi tekanan dari berbagai sisi.
Kondisi skuad Real Madrid pun telah menjadi topik pembicaraan yang terus santer terdengar, di mana Vinicius Junior dan Kylian Mbappe diberitakan sulit terkoneksi di lapangan pertandingan.
Sementara barisan lini tengah Madrid – yang dikomandoi Aurelien Tchouameni, juga tampak tak terorganisir dan tak juga temukan ritme permainan terbaik mereka.
Jude Bellingham – yang dianggap sebagai bintang yang sedang naik daun di klub raksasa Spanyol itu, bahkan kesulitan memberikan dampak positifnya kepada klub belakangan ini.
Sementara itu kritik keras juga ditujukan langsung kepada sang pelatih, Carlo Ancelotti, yang mendapati dirinya berada dalam tekanan fans maupun para pengamat.
Simak Angka-Angka dari Laga Real Madrid vs AC Milan Ini!
Ini menjadi kekalahan kedua yang dialami Madrid secara beruntun di kandang sendiri – sesuatu yang tak pernah terjadi sejak tahun 2009. Kebobolan tiga gol atau lebih di setiap laga kandang yang mereka lakoni tersebut, juga menjadi statistik tak biasa lainnya yang dibukukan Los Blancos.
Alami kekalahan kandang beruntun – dengan jumlah kebobolan sedikitnya tiga gol di setiap laganya, menjadi yang pertama kali dialami Madrid di semua kompetisi sejak bulan Mei 2009, ketika mereka diasuh Juande Ramos.
Kekalahan dari AC Milan ini menyoroti lemahnya lini pertahanan El Real, karena mereka tak bisa membendung sembilan tembakan on target lawan, dan hal itu bahkan menjadi rekor buruk tersendiri saat ini.
Madrid sudah kebobolan sembilan tendangan on target di laga melawan AC Milan – lebih banyak dibandingkan di laga-laga kandang penyisihan grup Liga Champions lainnya, setidaknya sejak musim 2003/04.
Tim itu juga menyerah dua gol atau lebih di babak pertama dalam dua pertandingan kandang berturut-turut di Liga Champions, dan ini menjadi yang pertama kalinya sejak mereka mengalaminya tiga kali berturut-turut antara tahun 2018 dan 2019.
Berbeda dengan perjuangan ekstra keras yang harus dijalani para pemain Madrid, Alvaro Morata justru berhasil lanjutkan rekor gemilangnya melawan bekas klubnya tersebut. Berkat tujuh gol yang dicetaknya dalam 13 pertandingan melawan Real Madrid, Morata kini terbukti menjadi lawan yang konsisten bagi Los Blancos.
Morata tercatat bukukan tujuh gol dalam 13 laga kontra Madrid di semua kompetisi, dan ini membuat Morata menjadi pemain yang berhasil menyarangkan lebih banyak gol ke gawang Madrid dibandingkan pemain Spanyol lainnya, dalam sejarah Liga Champions.
Munculnya Tren yang Aneh
Tren yang aneh juga muncul, yakni Madrid telah mendapat hadiah hingga enam penalti di musim ini, di mana jumlah itu menyamai jumlah tertinggi di lima liga papan atas Eropa.
Vinicius memenangkan tiga hadiah penalti di antaranya, dan itu menjadi yang terbanyak dibandingkan pemain lain di Eropa.
Dengan demikian, tak ada tim dari lima liga papan atas Eropa yang mendapat lebih banyak penalti dibandingkan Madrid di semua kompetisi di musim ini, dan tidak ada pemain yang berhasil memenangkan lebih banyak penalti daripada Vinicius.
Hanya Luka Modric yang Ukir Rekor Positif
Walau alami kemunduran, sebuah pencapaian sejarah telah dibukukan Luka Modric saat ia menjadi starter untuk ke-99 kalinya bagi skuad Real Madrid di Liga Champions.
Modric pun menjadi satu-satunya gelandang yang paling sering menjadi starter dalam sejarah European Cup/Liga Champions.
Namun, tiga kekalahan yang dialami Madrid sejauh musim ini, telah melampaui total kekalahan mereka di musim lalu, dan catatan ini menyoroti perjuangan yang tak biasa bagi skuad El Real untuk tampil konsisten.
Real Madrid juga alami lebih banyak kekalahan di musim ini – tiga kekalahan, dibandingkan di musim lalu di mana mereka hanya alami dua kekalahan. Adapun kekalahan yang diderita skuad El Real di musim ini terjadi dalam laga melawan Lille, Barcelona dan AC Milan.