Tanpa Kylian Mbappe, Madrid Bertekuk Lutut di Hadapan Manchester City di Bernabeu

Gilabola.comReal Madrid gagal mempertahankan keunggulan setelah Manchester City membalikkan keadaan lewat gol Martin O’Reilly dan penalti Erling Haaland, sementara Thibaut Courtois berulang kali melakukan penyelamatan penting.

Madrid sebenarnya memulai laga dengan tekanan tinggi dan unggul lebih dulu melalui Rodrygo, tetapi kehilangan konsentrasi membuat City mampu menguasai situasi. Kedua tim kemudian saling menciptakan peluang di babak kedua, namun Madrid tidak berhasil menyamakan kedudukan meski memiliki sejumlah kesempatan emas.

Pertandingan dimulai dengan intensitas tinggi ketika Madrid langsung menekan lewat pergerakan Vinicius dan Rodrygo. Serangan awal itu menghadirkan ancaman dari kombinasi lini depan yang membuat City harus bertahan rapat.

Upaya Madrid kembali terlihat setelah Vinicius memperoleh peluang usai kerja sama dengan Gonzalo García, namun tembakannya masih melebar. Serangan tersebut menunjukkan dominasi awal tuan rumah.

Tekanan Madrid membuat City melakukan beberapa pelanggaran untuk memutus ritme. Salah satunya ketika Foden diganjar kartu kuning karena menjatuhkan Rodrygo di tengah lapangan.

Madrid semakin percaya diri ketika Rodrygo membuka skor setelah menerima umpan dari Bellingham. Proses golnya berawal dari perebutan bola oleh Álvaro Carreras yang membaca pergerakan lini depan dengan baik.

City kemudian memanfaatkan peluang pertamanya melalui kemelut setelah tendangan sudut. Courtois tidak mampu menangkap sempurna bola hasil sundulan Gvardiol, dan O’Reilly menyambar bola pantul untuk menyamakan kedudukan.

Beberapa menit setelahnya, wasit melakukan tinjauan VAR terkait pelanggaran Rudiger terhadap Haaland. Setelah melihat tayangan ulang, wasit memutuskan memberi penalti untuk City.

Haaland lalu mengeksekusi penalti tersebut dengan tenang ke sisi kiri, membuat Courtois harus mengakui ketepatan arah tembakan. Gol itu membalikkan kedudukan menjelang turun minum.

Menjelang akhir babak pertama, City hampir memperbesar keunggulan melalui dua tembakan beruntun Haaland dan Cherki, namun Courtois melakukan dua penyelamatan gemilang untuk menjaga skor tetap terbuka.

Babak pertama pun ditutup dengan keunggulan City yang memanfaatkan momen krusial dengan sangat efektif. Madrid terlihat kehilangan kontrol setelah kebobolan dua gol cepat tersebut.

Madrid Menekan, City Bertahan Cerdas

Babak kedua dimulai tanpa pergantian pemain. Real Madrid yang bermain tanpa Kylian Mbappe karena cedera mencoba mencari kembali ritme permainan yang sempat hilang di akhir babak pertama.

Madrid hampir menyamakan kedudukan melalui Jude Bellingham setelah mendapat bola dari Rodrygo. Namun tendangan sang gelandang justru melambung tinggi.

Manchester City mencoba menguasai bola lebih banyak dengan menempatkan permainan di wilayah Madrid. Upaya ini sempat membuat Madrid kesulitan keluar dari tekanan.

Doku membuat peluang berbahaya setelah melewati Ascencio, namun Courtois kembali membuat penyelamatan yang menjaga harapan Madrid. City terlihat lebih tenang dalam mengelola ritme.

Madrid merespons dengan melakukan beberapa pergantian pemain untuk menambah kreativitas dan tenaga baru. Arda Guler, Brahim Díaz, dan Endrick dimasukkan secara bertahap.

Peluang terbaik Madrid muncul ketika Endrick menyundul bola hasil umpan Carreras. Sundulan itu membentur mistar dan membuat stadion bergemuruh dalam rasa frustrasi.

Menjelang akhir laga, Madrid terus menekan tetapi Manchester City bertahan disiplin. Guardiola juga melakukan pergantian besar untuk menjaga stabilitas sekaligus mengurangi tekanan.

Skor 1-2 berakhir untuk kemenangan bagi wakil Premier League, membawa City naik ke urutan keempat di klasemen liga Liga Champions dengan 13 poin, sementara Madrid turun ke posisi ketujuh dengan 12 angka dari enam laga.

Pendapat Kami

Menurut kami, Real Madrid kalah bukan karena kurang peluang, tetapi karena gagal menjaga fokus di momen-momen yang menentukan. Absennya Kylian Mbappe juga cukup berpengaruh pada ketajaman. Manchester City tampil lebih efisien dan menghukum setiap kesalahan, sesuatu yang membedakan pertandingan ketat di level Eropa seperti ini.

SebelumnyaDua Gol di Babak Kedua Antar Juventus Amankan Kemenangan atas Pafos
SelanjutnyaArsenal Masih Sempurna di Liga Champions, Enam Kemenangan Tanpa Cela